Bercocok Tanam Secara Hydroponik Jadi Tren
Rabu, 21 September 2016 10:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh Nasruli Chusna
Bojongoro Kota – Guna menyiasati keterbatasan lahan yang kian hari menyempit, kini bercocok tanam secara hydpononik menjadi banyak peminatnya. Segmen pelakunya juga meluas ke berbagai kalangan dan menjadi tren tersendiri bagi masyarakat. Bercocok tanam secara hydroponic juga mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan bercocok tanam secara konvensional.
Di Bojonegoro, penggemar bercocok tanam secara hydroponic tergabung dalam Komunitas Hydroponic Bojonegoro (Kohibo). Berawal dari perjumpaan di media sosial, mereka rutin menyelenggarakan kopi darat (Kopdar). Dari kopdar-kopdar itulah mereka mendapatkan informasi dari sesama anggota mengenai banyak hal. Mengenai jenis tanaman, cara merawatnya dan manfaatnya bagi kita semua.
Salah satu anggota Kohibo yang kerap menjadi rujukan hydroponic-er adalah Indah. Indah mengatakan bahwa bercocok tanam secara hydroponic pada prinsipnya bukan mengganti keberadaan tanah atau lahan. Melainkan menyediakan zat-zat yang terkandung pada tanah yang membuat tanaman bisa hidup.
Zat-zat itu seperti air, oksigen bahkan karbondioksida. Hanya saja menurutnya tetap sesuai kadar dan kebutuhan. Sebab masing-masing tanaman butuh perlakukan dan kebutuhan nutrisi yang berbeda. Sehingga para hydroponic-er, menurut dia, harus betul-betul memperhatikan hal ini.
"Untuk sayur dari hydroponic biasanya segarnya lebih lama. Selain itu juga tidak cepat layu karena hanya dengan disiram air, sayuran tersebut bisa merekah," lanjut perempuan berjilbab itu pada beritabojonegoro.com (BBC).
Perempuan asal Kecamatan Malo tersebut sebelumnya aktif di komonitas hydroponic Surabaya dan Malang. Dia mengaku telah beberapa kali menghadiri acara di sana. Banyak ilmu telah didapat. Dan banyak peminat hydroponic di Bojonegoro memintanya untuk berbagi dan belajar bersama. Sehingga tidak hanya hydroponic-er dari Bojonegoro saja yang berminat.
Salah satu peserta kopdar Kohibo dari Kabupaten Ngawi, Arif, menyempatkan diri untuk datang. Menurutnya aktifitas Kohibo baik di media sosial maupun kopdarnya sangat aktif. Hal ini dirasa cukup membantunya untuk belajar bagaimana menanam bercocok tanam hydroponic dengan baik dan menghasilkan. Sebab itu di rela datang dari jauh untuk belajar pada sesama penggemar hydroponic di Bojonegoro.
"Datang ke sini masih sendiri. Dan usai acara kopdar dan belajar bareng langsung pulang saja. Karena takut kemalaman," pungkas Arif sembari membawa beberapa bibit tanaman, yang hendak ditanam dengan metode hydroponic. (rul/kik)