Empat Hari Pergi dari Rumah, Pelajar SMP Ditemukan Asik Bersama Punk
Kamis, 22 September 2016 08:00 WIBOleh Linda Estiyanti
Oleh Linda Estiyanti
Bojonegoro Kota - Orang tua harus mengawasi benar-benar perkembangan anaknya. Perhatian dan pengertian yang tidak cukup di rumah bisa menjadikan anak lebih asik tinggal di jalanan. Rabu (21/09/2016) kemarin, seorang anak berstatus pelajar SMP dilaporkan telah ditemukan di perempatan lampu merah setelah empat hari meninggalkan rumah.
Satuan Pembinaan Masyarakat (Satbinmas) Polres Bojonegoro menemukan AZM (13), asal Jalan Munginsidi Gang 3 Sukorejo Bojonegoro di perempatan lampu merah Jalan Veteran. Anak berstatus pelajar kelas VII di salah satu SMP Negeri tersebut ditemukan oleh Satbinmas setelah empat hari sebelumnya, Sabtu (17/09) lalu dilaporkan oleh orang tuanya pergi dari rumah.
Keberadaan AZM, pertama kali ditemukan oleh polisi, IPDA Fathur, KBO Binmas Polres Bojonegoro. AZM ditemukan di perempatan lampu merah Jalan Veteran saat bersama anak - anak punk yang berambut mohawk. AZM kemudian dibawa ke Mapolres Bojonegoro untuk dibina dan dikembalikan kepada orang tuanya.
"Kita temukan AZM di lampu merah saat bersama anak-anak punk yang berambut mohawk, kemudian kita hubungi orang tuanya dan dia kita ajak ke kantor untuk kita berikan pembinaan," ungkap Ipda Fatkhur, KBO Binmas Polres Bojonegoro.
Saat dimintai keterangan terkait kepergiannya, AZM mengatakan bahwa dirinya pergi meninggalkan rumah karena ingin mencari kebebasan, ada juga beberapa teman satu sekolahnya yang mengikuti aliran punk. "Keterangan anak, ia pergi dari rumah karena ingin mencari kebebasan," terang IPDA Fatkhur.
Dengan didampingi oleh orang tuanya, Suharto (38), AZM diberikan pembinaan oleh Kepala Satuan Binmas Polres Bojonegoro, AKP Sri Ismawati. Dalam pembinaannya, AKP Isma, panggilan akrab Kasat Binmas menjelaskan bahwa kebebasan yang dianutnya itu kebebasan yang salah.
"Kebebasan yang tanpa batas mustahil terwujud, karena perbuatan yang dilakukan oleh manusia sering dipengaruhi oleh dorongan hawa nafsu, dengan mencari kebebasan bersama anak - anak yang menamakan dirinya anak punk yang setiap hari berada di jalanan, sehingga meninggalkan norma aturan agama otomatis akan terjerumus mengikuti aturan hawa nafsu yang dikendalikan oleh setan," tutur AKP Sri Ismawati, Rabu (21/09).
Melalui beritabojonegoro.com, AKP Isma berpesan kepada semua orang tua agar mengawasi anaknya supaya tidak terpengaruh dan mengikuti anak punk dengan gaya rambut mohawk, rambut dicat dengan warna-warni yang tidak pada umumnya, sepatu bot, rantai dan spike, jaket kulit, celana jeans ketat dan baju yang lusuh. "Orang tua harus mengawasi anak dengan benar. Pergaulan anak juga harus dipantau," pesannya.
Dengan kondisi seperti ini, dalam hal memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, khususnya pelajar, para generasi muda, pihaknya berencana memberikan penyuluhan di sekolah-sekolah.
"Mulai dari sekolah tempat anak tersebut menuntut ilmu, hingga sekolah yang lain, supaya tidak ada lagi anak sekolah yang terpengaruh dengan anak punk," pungkas AKP Sri Ismawati. (lyn/kik)