Aktivis GMNI Bojonegoro Unjuk Rasa Peringati Hari Tani Nasional
Sabtu, 24 September 2016 18:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh Nasruli Chusna
Bojonegoro Kota - Aktivis mahasiswa yang tergabung Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Bojonegoro melakukan aksi unjuk rasa peringatan Hari Tani Nasional (HTN), Sabtu (24/09/2016) siang.
Dalam unjuk rasanya, puluhan aktivis GMNI tampak melakukan aksi teaterikal. Mereka hendak menggambarkan nasib kaum petani yang saat ini dirasa belum sejahtera. Usai menggelar aksi teaterikal di perempatan Jalan Diponegoro, mereka lalu menuju gedung DPRD.
Ketua Umum GMNI Cabang Bojonegoro Miftahul Ulum, mengatakan, tanggal 24 September merupakan tonggak sejarah bagi kaum tani di Indonesia. Dimana pada tanggal itu tahun 1960 Presiden Republik Indonesia Soekarno menetapkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA).
Hanya saja, lanjut Miftah, selama 56 tahun ini undang-undang tersebut belum memberi dampak signifikan bagi petani. Menurutnya, saat ini nasib kaum tani tidak berubah. Terlihat dengan semakin menyempitnya lahan pertanian, dan masyarakat mulai meningalkan pekerjaan sebagai petani. Saat ini banyak petani yang beralih ke sektor industri.
"Kita harap pemerintah memperhatikan kondisi petani lebih baik lagi. Misalnya dengan membuat kebijakan yang pro kepada para petani," tandas Miftah, sapaan akrabnya.
Pada aksi unjuk rasa tersebut GMNI membawa tiga tuntutan. Mereka mendesak pemerintahan Jokowi-JK melaksanakan reforma agraria sejati, juga segera menyelesaikan kasus-kasus agraria. Selain itu, mereka menuntut pemerintahan Jokowi-JK mendorong reforma agraria sejati masuk dalam kurikulum perguruan tinggi. (rul/tap)