Ayo Berantas TB
Rabu, 28 September 2016 08:00 WIBOleh dr Ach Budi Karyono
Oleh dr Ach Budi Karyono
Tuberculosis masih merajai penyakit menular khususnya saluran pernafasan di kawasan negara berkembang, walau sebenarnya tuberculosis atau TB tidak pernah memilih status sosial pada orang yang diserang. Pergantian musim seperti ini juga banyak orang menderita penyakit saluran pernafasan atas, namun biasanya bukanlah TB. Oleh karena itu sebaiknya kita lebih mengenali gejala TB agar bisa membedakan dengan batuk musiman seperti saat ini.
Selain gejala utama berupa batuk berdahak yang berlangsung sekitar 21 hari, TB juga memiliki gejala-gejala lain yang perlu diketahui khalayak ramai, agar masyarakat bisa membantu ‘mendiagnosis’ batuk TB untuk mencegah penyebarannya.
Batuk yang mengeluarkan darah. Dada yang terasa sakit saat bernapas atau batuk.Tidak nafsu makan. Penurunan berat badan. Demam dan menggigil. Berkeringat secara berlebihan pada malam hari.
Tidak semua bakteri TB yang masuk ke dalam tubuh langsung menyebabkan infeksi aktif atau TB aktif. Ada kasus yang mana bakteri TB bersembunyi tanpa menyebabkan gejala apa pun sampai suatu hari nanti menjadi aktif dan gejala pun muncul. Kondisi ini dikenal sebagai TB laten. Selain tidak mengalami gejala, pengidap TB laten juga tidak menular.
Sedangkan TB yang langsung memicu gejala karena bakteri penyebabnya tidak bisa dibunuh oleh sistem kekebalan tubuh dikenal dengan istilah TB aktif. Sangat penting agar TB aktif diobati karena jika dibiarkan, bakteri TB dapat menyebar dan menyerang organ tubuh lain seperti otak, ginjal dan hati.
TB memang bisa menyerang semua organ tubuh manusia, tetapi pada umumnya dan yang terbanyak menyerang paru. Oleh karena itu pengenalan gejala dasar diatas akan lebih membantu mengarah ke penyakit TB walau masih harus ditegakkan dengan pemeriksaan dahak yang positif terdapat kuman TB.
Semakin banyak yang memahami gejala umum TB seperti di atas, semakin efektif berjalannya pemberantasan TB yang dilakukan karena melibatkan seluruh masyarakat. Peringkat ke 2 TB terbanyak di dunia yang sebenarnya sangat ‘memukul’ seluruh bangsa kita akan bisa segera tereliminir. Peringkat itu betapa ‘mengesankan sangat kumuh’ negeri tercinta ini, walau kuman TB tidak pernah memilih si kaya atau miskin. Kalau seluruh komponen masyarakat sehat, produktivitas di bidang apapun terutama ekonomi dan kesejahteraan akan semakin nyata keberhasilannya. Desa sehat, cerdas dan bahagia akan terealisasi. Semoga kita selalu sehat.