Keluarga Pasien Geram Sikap Arogan Oknum Perawat RSUD Bojonegoro
Sabtu, 22 April 2017 21:00 WIBOleh Piping Dian Permadi
Oleh Piping Dian Permadi
Bojonegoro Kota - Salah satu keluarga pasien yang dirawat di rumah sakit umum daerah (RSUD) Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro merasa geram dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit. Pasalnya dua oknum perawat yang memberikan pelayanan kepada keluarganya, dinilai arogan dan tidak melayani dengan baik hingga pasien meninggal dunia.
Darnawati warga jalan Mliwis putih kelurahan ngrowo kecamatan Bojonegoro kota mengatakan, perlakuan tidak menyenangkan yang dialami olehnya saat itu ketika dia meminta bantuan kepada perawat untuk memeriksa keadaan ibunya. Namun bukan jawaban yang baik, sang perawat bernama Alan malah mengeluarkan kata tidak pantas.
"Saya kan bertanya kepada dia, gimana ini keadaan ibu saya koq tambah panas, malah dijawab, ' la pie Buk Mosok kon grojok' (bagaimana lagi Bu, masak suruh nyiram)" Kata Darnawati menirukan perawat tersebut.
Darnawati merasa tersinggung dengan perkataan dari perawat tersebut, seharusnya perawat tidak mengeluarkan perkataan demikian. Perilaku oknum perawat itu dinilai olehnya sangat arogan dan menyakiti hati keluarga pasien.
Tidak hanya sampai disitu, ketika keadaan ibunya sedang kritis pada tengah malam dia memanggil perawat namun tidak ada satupun yang merespon. Dia sangat menyesalkan tidak ada satupun petugas yang siaga.
"Saya sampai menggedor - gedor pintu ruang petugas, ternyata perawat tidur, hingga ibu saya (Siti Aisyah) meninggal. Saya gak tahu namanya tapi masih ingat wajahnya, perempuan," imbuhnya.
Setelah meninggal, baru perawat melakukan pemeriksaan dan mencoba melakukan pertolongan, yang dinilai sangat terlambat. " Saya ya bilang, percuma mbak, ibu saya sudah meninggal 15 menit yang lalu," jelasnya.
Darnawati merasa tersinggung atas pelayanan yang diberikan oleh pihak RSUD. Dia membandingkan dengan pelayanan dari RS swasta, yang dinilai lebih baik. Padahal kata Dia keduanya sama-sama menggunakan BPJS Kesehatan/ Jamkesda.
"Mungkin karena ibu saya pakai jamkesda pelayanannya kurang, padahal di RS Aisiah kita diberi pelayanan yang baik," ungkapnya.
Selanjutnya Dia ingin menemui direktur RSUD Sosodoro Djatikoesoemo dr Haryono untuk meminta penjelasan dan menegur karyawannya agar kejadian serupa tidak terjadi lagi kepada masyarakat lain.
Sementara itu wakil direktur RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro Hastono ketika dikonfirmasi beritabojoengoro.com mengatakan meminta maaf kepada keluarga pasien atas kejadian tersebut. Pihak rumah sakit akan melakukan tahapan pemeriksaan guna mengetahui siapa perawat itu.
"Kita akan cari tahu, jika benar hal itu maka akan kita lakukan pembinaan lebih lanjut," ungkap Hastono.
Hastono menambahkan pihak RSUD sudah berusaha agar setiap fasilitas di rumah sakit tersedia. Namun jika tidak dibarengi dengan pelayanan yang baik kepada pasien semua fasilitas itu dinilai percuma.
Oleh karena itu pihaknya akan terus melakukan evaluasi untuk memperbaiki pelayanan. Bila setiap masyarakat yang mengalami keluhan atau apapun dia meminta agar disampaikan kepada pihak manajemen, bisa juga melalui website RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro.
"Kalau ibu itu tahu siapa perawatnya malah bagus kita bisa lakukan pembinaan, sampaikan saja setiap keluhan," imbuhnya
Karena kejadian tersebut pihak manajmen juga akan melakukan pembinaan kepada petugas yang lain agar kejadian serupa tidak terulang. (pin/moha)