Petualangan Tom Sawyer
Kamis, 01 Oktober 2015 08:00 WIBOleh Muhammad Roqib *)
*Oleh Muhammad Roqib
Penulis buku Mark Twain, sebenarnya ini nama pena dan nama aslinya Samuel Langhorne Clemens (1835-1910) menuliskan kisah petualangan bocah yang mengesankan lewat bukunya yang berjudul,”The Adventures of Tom Sawyer,”. Boleh dibilang Tom Sawyer merupakan buah karya kegeniusan Mark Twain. Buku novel dari Mark Twain yang dikenal sebagai bapak sastra Amerika ini juga pernah difilmkan 18 kali. Sungguh luar biasa.
Tom Sawyer yang biasa dipanggil Tom oleh teman-temannya dikenal sebagai bocah bengal, nakal, tetapi pemberani dan jujur. Sejak kecil ia diasuh oleh bibinya, Bibi Polly. Tom dan teman sepermainannya itu tinggal di kampung kecil bernama St Petersburg, sebuah kampung yang miskin.
Tom suka sekali bermain, berkelahi dan mempunyai imajinasi yang tinggi. Ada saja ulahnya yang membuat teman-temannya menjadi kesal. Tetapi, Tom juga mempunyai kesetiakawanan yang tinggi dengan teman-temannya.
Tom dan teman-temannya sekolah di kota kecil yang berada di dekat kampungnya. Tetapi saat di sekolah, ia sering kena hukuman lantaran berbuat ulah yang mengjengkelkan gurunya. Suatu ketika, ada anak gadis dari luar kota yang sekolah di kota itu namanya Becky Thatcher. Gadis itu menarik perhatian Tom Sawyer. Dengan gayanya yang sok jagoan, Tom berusaha menarik simpati dan perhatian Becky. Tetapi Becky mengacuhkannya. Tetapi Tom akhirnya bisa berteman dengan Becky, anak seorang hakim di kota kecil itu.
Suatu malam Tom dan temannya, Huck Finn, menyaksikan tragedi pembunuhan. Tom dan Huck hendak menguburkan bangkai kucing di sebuah makam. Namun, ketika itu di makam ada Injun Joe, seorang bajingan peranakan Indian, Potter, dan seorang dokter. Injun Joe dan Potter hendak membongkar makam dan mengambil perhiasan yang ada di dalamnya. Namun, Potter dalam keadaan mabuk. Sedangkan, si dokter dipaksa dibawa ke makam itu untuk menunjukkan lokasi makam yang diinginkan. Dalam keadaan mabuk, Potter bertengkar dengan si dokter. Potter membawa sepilah pisau. Namun, dalam pertengkaran itu Potter terjatuh dan pingsan. Injun Joe lalu mengambil pisau di tangan Potter itu lalu menusukkannya ke tubuh si dokter. Dokter pun lunglai dan bersimbah darah hingga meninggal. Tom dan Huck Finn melihat kejadian itu dari balik pohon elm tanpa diketahui Injun Joe. Tak lama kemudian, Injun Joe melarikan diri dan membiarkan tubuh dokter menggeletak di makam.
Pagi harinya, orang-orang kampung berdatangan ke lokasi makam. Mereka menangkap Potter bersama pisau yang ada di tangannya. Sementara, jasad si dokter diperiksa oleh sherif. Potter lalu dituduh telah membunuh si dokter tersebut. Tom dan Huck yang menyaksikan pembunuhan itu berjanji tidak akan membuka mulut.
Tom dan Huck juga berpetualang menjadi kawanan bajak laut. Mereka meninggalkan rumah mereka lalu menuju ke sebuah hutan di tengah pulau terpencil. Berhari-hari mereka berkemah di tengah hutan, memancing ikan lalu membakarnya, dan berlagak seperti seorang bajak laut. Bibi Polly dan orang-orang di kampung mencari Tom. Tetapi setelah dicari beberapa hari tidak ketemu, orang-orang mengira Tom dan Huck tenggelam di sungai. Hingga akhirnya, diadakan upacara pemakaman di gereja yang ada di kampung itu. Orang-orang sudah berkumpul termasuk Bibi Polly. Namun, Tom punya rencana lain. Malam sebelumnya ia dan Huck telah keluar dari hutan dan bersembunyi di balkon gereja itu. Ketika orang-orang berdoa, Tom dan Huck muncul dalam keadaan lusuh dan compang-camping. Seketika orang-orang kaget tetapi bercampur haru. Bibi Polly memeluk Tom sambil berlinang air mata. Keponakannya yang nakal itu ketemu.
Sidang pembunuhan dokter digelar di pengadilan. Potter dituduh membunuh si dokter. Tom dan Huck Finn mengikuti jalannya persidangan itu dengan perasaan tersiksa. Sebab, ia mengetahui bukan Potter yang membunuh dokter tetapi Injun Joe. Akhirnya, pada saat sidang penentuan di hadapan juri, Tom membuka mulut menjadi saksi hingga akhirnya Potter terlepas dari tuduhan itu. Tetapi, Injun Joe yang berada di ruang persidangan seketika itu melompat dari jendela dan melarikan diri. Injun Joe, pembunuh berdarah dingin itu kini mengincar Tom.
Tom dan Huck kini ingin mencari harta karun yang disimpan oleh para penjahat seperti Injun Joe di kota kecil itu. Tom dan Huck mengetahui kalau Injun Joe menginap di sebuah kamar hotel bernomor dua. Tiap malam Huck mengamati gerak-gerik Injun Joe di kamar itu. Sebuah peti harta karun ia kira disimpan di kamar itu. Ketika Injun Joe pergi, Tom dan Huck ingin mengambilnya. Tetapi ternyata Injun Joe menyimpan harta karunnya di tempat lain.
Saat liburan sekolah, Tom dan Becky serta teman-teman sekolahnya liburan ke pantai di dekat kota. Ada sebuah gua yang sangat indah dan menarik untuk dimasuki. Semula Tom dan Becky masuk gua itu di permukaan tetapi karena penasaran keduanya masuk ke lorong yang agak dalam. Mereka membawa lilin untuk penerangan di gua itu. Tom dan Becky semakin dalam masuk di gua itu dan akhirnya tersesat. Berhari-hari mereka tersesat di dalam gua itu dan lilinnya sudah habis. Keduanya kelaparan. Orang-orang di kampung pun berhari-hari mencari Tom dan Becky yang tersesat di gua itu.
Namun saat di dalam gua yang gelap itu, Tom bertemu dengan Injun Joe. Rupanya Injun Joe menyimpan harta karunnya itu di dalam gua. Tetapi, Injun Joe mengira bukan Tom yang ada di gua itu dan ia bersembunyi. Setelah beberapa hari, akhirnya orang-orang menemukan Tom dan Becky yang dalam keadaan lemas karena kelaparan dan kelelahan.
Setelah kejadian itu, hakim Thatcher ayah Becky menutup gua itu dengan lempengan besi dan batu besar. Tetapi, beberapa hari setelah istirahat Tom baru sadar dan ingat kalau Injun Joe juga tinggal di gua itu. Warga kemudian membuka kembali pintu gua itu tetapi menyaksikan tubuh Injun Joe sudah tergeletak tak bernyawa di mulut gua.
Tetapi, warga tidak mengetahui kalau ada peti harta karun di gua itu. Tom dan Huck beberapa hari kemudian masuk ke gua itu dan mengambil peti karta karun yang berisi koin emas itu. Orang-orang tak percaya kalau Tom dan Huck menemukan harta karun itu, tetapi Tom memang membawa peti harta karun itu.
Dua bocah itu, Tom dan Huck menjadi kaya raya berkat penemuan harta karun itu. Mereka mempunyai simpanan uang di bank. Namun, Huck ternyata tidak nyaman menjadi orang yang kaya, ia memilih menjadi bocah kumuh dan miskin seperti dulu. Sementara Tom kini bisa menyenangkan Bibi Polly yang telah merawatnya sejak kecil.
Mark Twain menulis kisah petualangan Tom Sawyer ini dengan begitu apik. Gaya berceritanya menarik dan lincah. Mark Twain tumbuh besar di Hannibal, Missouri. Tempat kelahirannya ini menjadi seting pada novel The Adventures of Tom Sawyer (1876) dan The Adventures of Huckleberry Finn (1884). Setelah kematian putra pertamanya, Mark Twain membawa istrinya, Olivia Langdon, pindah ke Hartford Conecticut. Karya besar Mark Twain lainnya yakni The Prince and the Pauper (1881), Life on The Missisipi (1883) dan A Connecticut Yankee in King Arthur’s Court (1889).