Jalan Penghubung Desa Ngrambitan-Beganjing, Kecamatan Japah Blora, Terputus

Tanah Longsor

Jalan Penghubung Desa Ngrambitan-Beganjing, Kecamatan Japah Blora, Terputus

Kamis, 14 Januari 2021 16:00 WIBOleh Priyo SPd Editor Imam Nurcahyo

Blora – Jalan poros desa yang menghubungkan Desa Ngrambitan dengan Desa Beganjing Kecamatan Japah Kabupaten Blora, longsor setelah tergerus derasnya aliran sungai di desa setempat.

Sebenarnya, jalan tersebut mulai longsor beberapa bulan lalu, namun karena tak segera diperbaiki, longsornya jalan tersebut semakin parah dengan panjang 25 meter dan lebar 4,5 meter, sehingga jalan tersebut nyaris terputus..

Anggota DPRD Blora Fraksi Demokrat, Iwan Krismiyanto bersama Aditya Candra Yogaswara, Yusuf Abdurrohman, pada Kamis (14/01/2020) melakukan pengecekan jalan yang putus tersebut setelah menerima pengaduan masyarakat.

“Ini merupakan tindak lanjut dari aspirasi masyarakat. Karena fungsi kita mendegarkan dan menyerap aspirasi masyarakat,” ucap Iwan Krismiyanto.

Menurutnya, hasil pengecekan tersebut nantinya akan dibuat review berdasarkan fakta di lapangan. Selanjutnya akan dikirim kepada Bappeda, Dinas PUPR, Sekda dan lainnya untuk dibahas lebih lanjut. Sehingga ada jalan keluar berupa penganggaran di APBD perubahan.

“Jalan Desa penghubung antara Desa Ngrambitan ke Desa Beganjing Kecamatan Japah ini putus total. Tidak bisa dilewati. Sehingga mengganggu aktifitas warga. Baik perekonomian, warga yang mau buwoh, pasar dan lainnya jadi terganggu. Warga harus muter. Sehingga mengeluarkan biaya lebih banyak,” jelasnya.

Dari hasil sidak di lapangan, pemasalahan utama longsornya jalan adalah soal aliran sungai yang cukup besar.

“Kalau dilihat, terjangan aliran air berbentuk V. Jadi menerjang jalan dan akhirnya longsor. Penyebab utama karena aliran air sehingga jalan jadi rusak,” tuturnya.

Menurutnya, kepadatan tanah makadam yang ada di jalan tersebut sebenarnya sudah bagus , cukup padat dan berlapis-lapis.

“Jadi kesimpulannya, apapun yang terjadi, longsoran jalan tersebut harus dianggarkan di Perubahan APBD. Sebab, tujuan APBD Perubahan adalah untuk mengatasi keadaan yang darurat atau luar biasa,” katanya.

Dia berharap, dalam APBD Perubahan nanti bisa terangarkan dan longsoran bisa terselesaikan. Sehingga masyarakat tak perlu lagi memutar.

“Semoga eksekutif terketuk hatinya dan bisa terealisasikan. Pasti akan kita setujui,” tuturnya menambahkan

Semenatra itu, Kepala Desa Ngrambitan, Sukar menerangkan, pihaknya sudah melaporkan terkait putusnya jalan tersebut sejak beberapa bulan lalu. Setidaknya, pihaknya sudah dua kali melaporkannya kepada pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Blora.

”Kalau terkait kebencanaan, kami tidak punya anggaran. Tim teknisnya adanya di Dinas PUPR, sedangkan kami tidak punya tim teknis,” kata Kepala Desa Ngrambitan, Sukar. (teg/imm)