Polres Blora Tangkap Warga Sidoarjo, DPO Pembobol Minimarket di Sambong

Rabu, 11 November 2020 19:00 WIBOleh Priyo SPd Editor Imam Nurcahyo

Blora - Sat Reskrim Polres Blora Polda Jawa Tengah, Kamis, (22/10/2020) lalu, berhasil menangkap seorang pria berinisial MFP (28) salah satu warga Kecamatan Kriyan Kabupaten Sidoarjo Provinsi Jawa Timur.

MFP yang sempat masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) ditangkap petugas lantaran diduga telah melakukan tindak pidana pencurian, pembobolan Minimarket Afamart yang berlokasi di Jalan Raya Blora - Cepu klilometer 07, tepatnya turut Desa Pojok Watu Kecamatan Sambong Kabupaten Blora, pada Minggu (06/09/2020) lalu, di wilayah Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik Jawa Timur.

Kapolres Blora, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Ferry Irawan SIK MHum melalui Kasat Reskrim AKP Setiyanto SH MH, Rabu (11/11/2020), mengungkapkan, bahwa pelaku sempat buron selama satu bulan, sehingga petugas harus melakukan pengejaran hingga ke wilayah Jawa Timur dan Jawa Barat dan akhirnya tersangka berhasil diamankan oleh Tim Buser Sat Reskrim Polres Blora yang dipimpin oleh Kaur Bin Ops Iptu Edi Santosa SH, saat pelaku berada di wilayah Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik Jawa Timur.

"Tersangka berhasil diamankan berikut barang bukti berupa satu unit mobil Toyota Agya warna putih, satu unit mobil Toyota Kijang warna hijau, dan satu buah kunci ring ukuran 8 merk AGE, dan satu unit Handphone merk Samsung warna putih serta satu unit Handphone Merk LG." kata Kasat Reskrim Polres Blora, AKP Setiyanto SH MH. Rabu (11/11/2020).

Kasat Reskrim menjelaskan bahwa menurut keterangan tersangka, dirinya tidak sendiri dalam menjalankan aksinya, dan petugas telah mengantongi tiga identitas tersangka lainnya.

"Atas kejadian pembobolan di Alfamart tersebut, korban mengalami kerugian 60 juta rupiah lebih, dan saat ini kasus terus kita kembangkan" kata Kasat Reskrim.

Kasat reskrim menjelaskan bahwa saat ini tersangka sedang ditahan di rumah tahanan Polres Blora berserta barang buktinya.

"Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya tersangka dijerat pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara," kata Kasat Reskrim. (teg/imm)