Ada Penyesuaian RDTR, Lapangan Sukowati PAD C-1 Tunggu Izin Pemkab

Jumat, 24 Maret 2017 20:00 WIBOleh Piping Dian Permadi

Oleh Piping Dian Permadi

Bojonegoro Kota - Pemkab Bojonegoro menyambut baik rencana pengembangan lapangan migas Sukowati PAD C-1 di desa Banjarsari kecamatan trucuk Kabupaten Bojonegoro. Setelah pada Oktober 2016 lalu Bupati Bojonegoro mengatakan akan mengubah rencana desain tata ruang (RDTR) yang tidak sesuai dengan pengajuan izin pertambangan, kini proyek tersebut menunjukkan titik terang.

Asisten ll bidang perekonomian dan pembangunan Kabupaten Bojonegoro Setyo Yuliono kepada beritabojonegoro.com mengatakan, saat ini masih dilakukan kajian mengenai wilayah yang terletak di utara kota Bojonegoro tersebut.

Selain membutuhkan waktu, proses kajian dan penelitian lebih lanjut sebelum dikeluarkannya izin juga memerlukan banyak biaya. "Semua sudah sesuai tapi masih dikaji hingga nanti dikeluarkan rekomendasi," kata Setyo Yuliono.

Lebih lanjut Dia mengatakan, kajian ini melibatkan sejumlah OPD, seperti Dinas Lingkungan Hidup, Dinas PU Bina marga dan penataan ruang, serta dinas terkait lainya. Setelah selesai dibeberapa dinas lain, nanti akan diberikan rekomendasi kepada dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) untuk mengeluarkan izin.

"Setelah kajian selesai yang terakhir di dinas penanaman modal dan PTSP," jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya awalnya proyek pengembangan sumur migas lapangan Sukowati PAD C-1 di desa Banjarsari kecamatan trucuk Kabupaten Bojonegoro terancam gagal. Hal itu dikarenakan terkendala lahan yang diajukan oleh operator tidak sesuai dengan RTRW dari Kabupaten Bojonegoro.

Perlu diketahui, sumur pengembangan PAD C-1 di Desa Banjarsari ini bertujuan mengambil cadangan minyak yang berada di bawah Alun - Alun Bojonegoro dengan kandungan minyak sekitar 15-20 juta barel. Jika terlaksana diharapkan sumur baru tersebut akan mampu menyumbang produksi sekitar 2000 barel per hari. Di tengah produksi lapangan Mudi di Desa Rahayu dan Lapangan Sukowati di Desa Ngampel semakin menurun.

Teknik bor miring ini akan dilakukan dengan kemiringan sekitar 1,2 kilometer. Pipa akan berada di bawah Sungai Bengawan Solo, sekitar 300 meter, menggunakan pipa sepanjang 3.500 meter yang dipasang miring untuk menjangkau kedalaman 2.500 hingga 3.000 meter di bawah Alun-alun Bojonegoro.

Sementara itu lahan yang disiapkan untuk pengembangan sumur PAD C-1 ini adalah sekitar 4,8 hektare, di Desa Banjarsari Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro. (pin/moha)