Peristiwa Gantung Diri

Seorang Nenek di Kalitidu Ditemukan Meninggal Dunia Gantung Diri

Kamis, 11 Januari 2018 08:00 WIBOleh Imam Nurcahyo

Oleh Imam Nurcahyo

Bojonegoro (Kalitidu)  - Seorang nenek bernama Tarmi (73), warga Desa Grebekan RT 003 RW 001 Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro, pada Rabu (10/01/2018) sekira pukul 16.00 WIB kemarin, ditemukan tewas tergantung di pohon jati yang berada di kebun milik tetangganya. Korban pertama kali ditemukan oleh tetangganya yang bernama Sukimin (57) yang selanjutnya saksi segera memberitahu keluarga korba dan warga setempat. Belum diketahui motif korban hingga mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Menurut keterangan saksi Sukimin (57), yang pertama kali menemukan korban, sebagaimana disampaikan Kapolsek Kalitidu AKP Sugimat SAg, bahwa pada Rabu (10/01/2018) sekira pukul 16.00 WIB, saksi datang ke kebun miliknya dan saksi kaget mengetahui ada korban tergantung di pohon jati miliknya.

“Kemudian saksi segera memberitahukan kepada saksi anak kandung korban dan warga setempat, yang kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek  Kalitidu,” jelas Kapolsek.

Mendapati laporan tersebut, Kapolsek bersama petugas jaga segera mendatangi TKP, bersama dengan tim medis dari Puskesmas Kalitidu, guna melakukan oleh TKP dan identifikasi terhadap korban.

“Saat petugas datang diketahui korban telah meninggal dunia. Setelah dilakukan olah TKP, jenazah korban segera dievakuasi ke rumah duka,” lanjut Kapolsek.

Kapolsek menambahkan, berdasarkan pemeriksaan petugas medis dari Puskesmas Kalitidu, diketahui ciri-ciri jenazah panjang mayat 153  sentimeter, rambut beruban, korban memakai baju motif bunga warna hitam dan memakai sarung motif kotak-kotak. Tidak di ketemukan adanya tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban.

“Korban dinyatakan meninggal akibat gantung diri namun belum diketahui secara pasti motif korban hingga mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.” imbuh Kapolsek.

Atas kejadian tersebut, ahli waris korban sudah menerima dengan ikhlas dan menganggap sebagai musibah serta takdir dari Allah SWT. Atas permintaan ahli-warisnya, jenazah korban tidak di otopsi yang dinyatakan dengan membuat surat pernyataan yang diketahui dan disaksikan oleh kepala desa setempat. Selanjutnya jenazah korban diserahkan kepada ahli warisnya untuk dimakamkan. (red/imm)