Puluhan Hektare Tanaman Padi di Kanor dan Baureno Terendam Banjir

Selasa, 09 Januari 2018 08:00 WIBOleh Muliyanto

Oleh Muliyanto

Bojonegoro - Puluhan hektare tanaman padi di Kecamatan Baureno dan Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, terendam banjir luapan air Sungai Bengawan Solo. Kondisi tersebut menyebabkan tanaman padi rusak dan terancam gagal panen, Selasa (9/01/2017).

Salah satu warga asal Desa Kalisari Kecamatan Baureno Fadholi (40) mengatakan tanaman padi yang terendam air banjir di sini banyak bahkan rata rata tanaman padi yang terendam banjir akan panen semua.

"Tanaman padi yang terendam sekitar 10 hektare, terendamnya air luapan Sungai Bengawan Solo baru sekitar dua sampai tiga hari kemarin," ungkap Fadholi kepada Beritabojonegoro.com.

Tanaman yang terendam banjir diperkirakan akan mengalami penurunan harga. Sebab dari kualitas padi yang terendam air akan memperngaruhi pembeli. "Jika terjadi selama lima hari maka rencana akan kami panen dini," ujarnya.

Hal senada disampaikan oleh Jumadi (35) asal Kecamatan Kanor. Tingginya air di Sungai Bengawan Solo juga merendam tanaman padi yang berada di sebagian Kecamatan Kanor. "Namun saat ini masih beberapa hektare belum banyak," ungkap Jumadi.

Sementara Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro Kepala Bidang Produksi Zaenal Fanani menyampaikan, untuk tanaman yang terendam air luapan Sungai Bengawan Solo, pihaknya akan melakukan survei dan jika ada asuransi pertanian maka Dinas Pertanian akan membantu untuk proses pencairan.

Lahan persawahan di daerah bantaran Sungai Bengawan Solo dan anak sungainya sering terendam banjir luapan sungai terpanjang di Pulau Jawa tersebut. Kecamatan Kanor, Sumberejo, dan Baureno paling sering menjadi langganan banjir pada saat musim hujan.

Lahan sawah di daerah bantaran Sungai Bengawan Solo ini justru bisa panen pada saat musim kemarau. Meski kemarau, lahan persawahan tetap mendapatkan pasokan air dari Sungai Bengawan Solo. Sebaliknya, pada saat musim hujan tanaman padi yang siap panen sering terendam banjir sehingga rawan terjadi gagal panen. (mol/kik)