Tradisi Buka Puasa Bersama di Klenteng Hok Swie Bio Bojonegoro, Jaga Kerukunan Antar Umat

Sabtu, 19 Mei 2018 15:00 WIBOleh Muliyanto

Oleh Muliyanto

Bojonegoro - Warga keturunan Tionghoa di Bojonegoro, memiliki cara tersendiri untuk menjaga kerukunan antar umat beragama. Setiap bulan ramadan, mereka menyediakan makanan buka puasa gratis bagi umat muslim sekitar Klenteng. Seperti terlihat pada Jumat (18/05/2018), antusias warga sekitar memadati lokasi buka bersama di Klenteng Hok Swie Bio di Jalan Jaksa Agung Suprapto Kota Bojonegoro .

Buka puasa bersama ini diselenggarakan setiap hari Jumat pada bulan ramadhan. Uniknya, umat muslim yang datang mengikuti buka puasa bersama di Klenteng Hok Swie Bio Bojonegoro ini dari tahun ke tahun terus bertambah. Mereka berbaur dengan warga keturunan tionghoa, bercengkrama  dan juga bergurau selama buka puasa.

Hadi Soegiarto, panitia buka bersama Klenteng Hok Swie Bio Bojonegoro menjelaskan, meski tidak ikut menjalankan ibadah puasa, namun Warga keturunan Tionghoa di Bojonegoro nampak antusias menyiapkan segala hidangan yang dibutuhkan, seperti nasi dan sayur, takjil, minuman, serta buah-buahan segar.

“Buka puasa bersama ini merupakan tradisi Klenteng Hok Swie Bio yang telah berjalan sejak belasan tahun lalu.” ungkapnya.

Hadi Soegiarto, mengatakan bahwa acara berbuka puasa ini bertujuanya agar semakin tumbuh rasa toleransi dan rasa saling menghormati antar umat beragama di Bojonegoro, sehingga mampu menjalin kebersamaan dengan baik.

“Kegiatan ini dilaksanakan setiap tahun, peserta kurang lebiih ada sekitar 300 orang,” ungkapnya

Salah satu umat muslim yang ikut buka puasa di klenteng tersebut, Nursinah, warga yang tinggal disekitar klenteng. Bahwa hampir setiap tahun dirinya selalu mengikuti buka puasa di klenteng.

“Hampir setiap tahun kami ikut buka puasa di klenteng, selain menunya yang enak juga bisa makan rame rame bersama pengunjung lainya.” jelas Nursinah.

Buka puasa bersama di klenteng, sebuah tradisi yang digelar untuk menjaga kerukunan serta untuk menumbuhkan rasa toleransi antar umat beragama. Kegiatan semacam ini tentu dapat memperkuat tali persaudaraan antar umat sehingga menguatkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa. (mol/imm)