Masa Pancaroba, Waspadai Ancaman Puting Beliung
Senin, 02 November 2015 21:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Ngasem - Angin puting beliung mulai mengancam sebagian besar wilayah Bojonegoro. Ancaman itu datang menyusul periode musim penghujan yang mulai mengguyur pada awal November ini.
Angin berputar yang selalu mengiringi masa pancaroba itu, Minggu (01/11) sore lalu, memporak-porandakan puluhan rumah di Desa Butoh dan Desa Trenggulunan, Kecamatan Ngasem. Dua rumah dikabarkan roboh total.
Selain dua rumah roboh, angin puting beliung yang beraksi sekitar pukul 17.50 Wib itu juga mengakibatkan 46 rumah rusak ringan, 35 rumah rusak sedang, dan 15 rumah rusak berat di Desa Trenggulunan.
Wilayah Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, memang termasuk daerah rawan serangan puting beliung. Wilayah persawahan yang menghampar dan kawasan hutan yang pohonnya mulai menipis menjadi sasaran empuk angin berputar itu.
Menurut Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Bojonegoro Drs Yudi Hendro Kartono, untungnya tidak ada korban jiwa dalam serangan puting beliung sore itu. Namun kerugian materi akibat angin ribut ini cukup besar. Diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
"Saat ini BPBD belum menerima laporan tertulis mengenai total kerugian material dari bencana angin di Desa Butoh dan Trenggulunan. Saat ini masih dihitung oleh pihak yang berwenang," ujarnya, Senin (02/11).
Angin puting beliung adalah angin berputar yang memiliki kecepatan sangat tinggi mencapai 63 kilometer per jam. Angin ini bergerak dengan garis lurus, kejadiannya maksimum 5 menit.
Menurut penelitian, penyebab munculnya puting beliung karena adanya udara panas yang bertemu udara dingin dan saling bentrok. Pada mulanya angin itu kecil lalu membesar.
Tanda-tandanya biasanya diawali adanya gumpalan awan putih menjulang tinggi pada siang hari. Kemudian tiba-tiba berubah menjadi gelap, bergulung-gulung. Kalau bertemu muncul angin cepat kecil yang kemudian berputar menjadi besar.
Kalau melihat situasi demikian masyarakat perlu waspada. Ketika angin mulai menerjang bersiap-siaplah untuk keluar rumah. Kejadiannya itu sangat singkat. Datangnya biasanya diawali suara gemuruh.
Kalau di dalam rumah dikhawatirkan akan tertimpa reruntuhan. Lebih baik menjauh dari rumah lalu tiarap pada tempat yang serendah mungkin, saluran air terdekat atau sejenisnya sambil tetap melindungi kepala dan leher dengan menggunakan lengan.
Hati hati terhadap benda-benda yang diterbangkan angin puting beliung. Hal ini dapat menyebabkan kematian dan cedera serius. (ver/tap)
*) Foto dari ilmuwancilik.com