News Ticker
  • Harga Pupuk Turun, DKPP Bojonegoro Jamin Ketersediaan di Musim Tanam Aman
  • Usai Evaluasi Kemenkeu dan Mendagri, Bupati Bojonegoro Akan Evaluasi Menyeluruh OPD Soal Pengelolaan Anggaran
  • Pertamina Patra Niaga Masif Siagakan Layanan dan Kualitas BBM, Pastikan Penanganan Terukur
  • ASN Bojonegoro Didorong Kuasai Data Spasial dan SPBE untuk Percepatan Transformasi Digital
  • Emas dan Telur Ayam Jadi Pemicu Utama Inflasi Bojonegoro, TPK Hotel Naik Saat Ada Event Pemkab
  • Harga Pupuk Bersubsidi Turun, Petani Bojonegoro Sambut Gembira
  • Trump Naikkan Tarif China: Perang Dagang Dimulai Lagi, Siapa yang Akan Paling Terluka ?
  • Prakiraan Cuaca Kabupaten Bojonegoro. Selasa, 04 November 2025
  • 04 November
  • Bupati Wahono Tegaskan Gayatri adalah Langkah Awal Kemandirian Ekonomi Keluarga
  • Bengkel Mitra Pertamina di Bojonegoro Padat, Puluhan Kendaraan Ditangani Cepat
  • Tren Pariwisata Dunia Bergeser, Indonesia Punya Peluang Besar
  • Kekosongan Kursi Kepala OPD Bertambah Setelah Pelantikan Sekda Baru
  • Gubernur Khofifah Ajak Warga Jatim Rawat Persatuan di Tengah Dinamika Global
  • Menko PMK Dorong Pemkab Bojonegoro Lakukan Transformasi dan Kolaborasi di Tengah Tantangan Fiskal
  • Pemkab Bojonegoro Tegaskan Komitmen Transparansi dan Kesejahteraan Pekerja Tembakau
  • SH Terate Cabang Bojonegoro Resmi Buka Program Latihan Pencak Silat Usia Dini
  • Offroad Bojonegoro 2025, dari Medan Lumpur Tumbuh Solidaritas dan Cinta Alam
  • Prakiraan Cuaca Kabupaten Bojonegoro, Senin 03 November 2025
  • 03 November
  • Medhayoh Night Run Jadi Agenda Penutup HJB 348
  • Gubernur Jatim Luncurkan Inovasi Baru Layanan Kesehatan RSUD dr Soetomo
  • 02 November
  • Latihan Serius Berujung Manis, Nyafica Juarai Lomba Bertutur tentang Nilai Hidup Orang Samin
Trump Naikkan Tarif China: Perang Dagang Dimulai Lagi, Siapa yang Akan Paling Terluka ?

Trump Naikkan Tarif China: Perang Dagang Dimulai Lagi, Siapa yang Akan Paling Terluka ?

Surabaya - Ketegangan perang dagang (trade war) antara Amerika Serikat dan China kembali memanas pada tahun 2025. Situasi ini seperti kaset lama yang diputar ulang, Presiden Donald Trump kembali menggulirkan wacana kenaikan tarif besar-besaran untuk produk impor dari China. Publik langsung teringat pada gelombang perang dagang 2018–2019, ketika kebijakan tarif AS mengguncang perekonomian global.

Data dari Office of the United States Trade Representative (USTR) mencatat bahwa AS mulai mengenakan tarif tambahan 10% untuk barang dari China sejak 24 September 2018, lalu meningkat menjadi 25% pada 1 Januari 2019. Kini, ancaman itu datang kembali dengan versi yang jauh lebih agresif.

Kantor berita Reuters (11/10/2025) melaporkan bahwa Trump bahkan mengancam akan menaikkan tarif hingga 100%, dan ancaman itu ia tuliskan langsung melalui unggahan di Truth Social.

China merespons cepat dengan mengumumkan izin khusus ekspor unsur tanah jarang (rare earth elements), yang merupakan komponen penting industri teknologi global. Selain itu, tarif tambahan 15% untuk jagung dan 10% untuk kedelai diberlakukan, sebagaimana tercatat dalam situs resmi Kementerian Keuangan Tiongkok.

Tidak sedikit pihak menilai langkah ini sebagai balasan langsung terhadap AS. Ironisnya, China masih menjadi importir kedelai terbesar dari AS. CNN melaporkan bahwa sektor pertanian AS kehilangan sekitar US$27 miliar selama perang dagang 2018, dengan 71% kerugian berasal dari kedelai (27/10/2025). Perang ekonomi saat ini seolah hanya berganti tahun, bukan strategi.

Jika ditelusuri lebih jauh, kebijakan tarif Trump kali ini bukan hanya soal neraca perdagangan. Ada unsur politik elektoral yang tidak bisa dilepaskan.

Trump selama ini menempatkan dirinya sebagai “penyelamat industri Amerika”. Ia pernah berkata, “Kami telah ditipu selama beberapa dekade oleh hampir setiap negara di bumi, dan kami tidak akan membiarkan hal itu terjadi lagi.” Nada populis ini menyasar kelompok pemilih yang merasa ditinggalkan globalisasi yaitu para pekerja pabrik dan komunitas industri manufaktur.

Secara historis, AS pernah menjadi raksasa manufaktur dunia. Namun sejak era 1990-an, realitas berubah. Banyak industri berpindah ke luar negeri karena biaya tenaga kerja meningkat, inflasi tinggi, dan perubahan gaya hidup masyarakat AS yang membutuhkan upah lebih besar. Akibatnya, jutaan pekerja kehilangan pekerjaan, dan banyak kota industri berubah menjadi kota “hantu”.

Inilah basis politik yang mengantarkan Trump pada kekuasaan: pekerja pabrik yang merasa dicampakkan oleh perkembangan ekonomi global. Maka kebijakan tarif ini bisa dibaca sebagai pemenuhan janji politik yang menjadi sebuah pesan simbolik bahwa pemerintah akan “membalas” dan “mengambil kembali” lapangan pekerjaan yang hilang.

Namun, pertanyaannya: apakah tarif benar-benar menyelamatkan pekerjaan, atau justru menciptakan masalah baru?

Perang dagang ini punya efek samping yang kerap dihiraukan, yaitu terhadap UMKM Amerika. Banyak UMKM mengandalkan bahan baku impor, terutama dari China. Dengan tarif tinggi, mereka hanya punya dua pilihan pahit:
    1.    Membeli bahan baku impor dengan harga jauh lebih mahal, atau
    2.    Beralih ke bahan baku lokal yang juga mahal karena pasokan terbatas.

Contohnya industri baja. Hingga sekarang, produksi baja lokal AS belum mampu memenuhi permintaan nasional. Ketika pasar terganggu, harga baja bisa naik 30–40%, seperti yang terjadi pada 2019. Jika kondisi ini terulang, UMKM yang bergantung pada baja akan terpukul dari sisi biaya dan harga produksi.

Dampak kebijakan ini tidak berhenti di AS saja. Banyak negara menjadikan AS sebagai pasar utama ekspor. Ketika tarif naik, penurunan permintaan akan dirasakan sampai ke negara lain. Beralih pasar memang mungkin, tetapi setiap negara punya standar dan regulasi yang berbeda sehingga prosesnya tidak mudah.

Indonesia pun tidak kebal. UMKM lokal yang memakai bahan baku impor bisa terimbas kenaikan harga bahan dasar. Jika biaya produksi naik, harga jual akan ikut naik. Konsumen membeli lebih mahal, daya beli turun, dan roda ekonomi tersendat.

Pada akhirnya, perang dagang bukan hanya adu tarif, tapi adu kuasa dan kepentingan politik. Kebijakan tarif mungkin terdengar heroik bagi kelompok pemilih Trump, terutama pekerja pabrik yang rindu masa kejayaan manufaktur AS. Namun dunia tak lagi sesederhana tiga dekade lalu. Industri bergerak lintas negara, dan hubungan ekonomi global semakin rapuh.

Saat dua raksasa saling menarik pelatuk ekonomi, yang paling dulu jatuh bukanlah mereka, tapi para pelaku usaha kecil, petani, pekerja, dan negara-negara yang hanya bisa menunggu efek domino berikutnya.

Penulis : Nadya Najwa Farikha Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga 
Prodi Akuntansi
Editor: Mohamad Tohir
Publisher: Mohamad Tohir

Banner Ucapan HJB Bupati dan Wabup
Berita Terkait
  • Tahukah Anda?

    03 November

  • Tahukah Anda?

    02 November

  • Tahukah Anda?

    01 November

Videotorial

Penyemayaman Api Abadi Hari Jadi Bojonegoro Ke-348 di Pendopo Malowopati

Berita Video

Penyemayaman Api Abadi Hari Jadi Bojonegoro Ke-348 di Pendopo Malowopati

Bojonegoro - Bupati Bojonegoro Setyo Wahono, didampingi Wakil Bupati Nurul Azizah dan Ketua DPRD Abdulloh Umar, bersama jajaran Forkopimda Bojonegoro ...

Berita Video

Berikut Ini Optimalisasi Penggunaan DBH Cukai Hasil Tembakau di Kabupaten Bojonegoro

Berita Video

Berikut Ini Optimalisasi Penggunaan DBH Cukai Hasil Tembakau di Kabupaten Bojonegoro

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, pada tahun 2025 ini dialokasikan bakal menerima Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT) sebesar ...

Teras

Memasukkan Pendidikan Mitigasi Bencana dalam Kurikulum Sekolah di Bojonegoro

Menyoroti Konsep Penanggulangan Bencana di Bojonegoro

Memasukkan Pendidikan Mitigasi Bencana dalam Kurikulum Sekolah di Bojonegoro

"Berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007, tentang Penanggulangan Bencana, Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjadi penanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. ...

Opini

Trump Naikkan Tarif China: Perang Dagang Dimulai Lagi, Siapa yang Akan Paling Terluka ?

Trump Naikkan Tarif China: Perang Dagang Dimulai Lagi, Siapa yang Akan Paling Terluka ?

Surabaya - Ketegangan perang dagang (trade war) antara Amerika Serikat dan China kembali memanas pada tahun 2025. Situasi ini seperti ...

Quote

Bagaimana Ucapan Idulfitri yang Benar Sesuai Sunah Rasulullah

Bagaimana Ucapan Idulfitri yang Benar Sesuai Sunah Rasulullah

Saat datangnya Hari Raya Idulfitri, sering kita liha atau dengar ucapan: "Mohon Maaf Lahir dan Batin, seolah-olah saat IdulfFitri hanya ...

Sosok

Pratikno, di Mata Mantan Bupati Bojonegoro, Kang Yoto

Sosok

Pratikno, di Mata Mantan Bupati Bojonegoro, Kang Yoto

Bojonegoro - Salah satu putra terbaik asal Bojonegoro, Prof Dr Pratikno MSoc Sc, pada Minggu malam (20/10/2024) kembali dipilih menjadi ...

Eksis

Latihan Serius Berujung Manis, Nyafica Juarai Lomba Bertutur tentang Nilai Hidup Orang Samin

Latihan Serius Berujung Manis, Nyafica Juarai Lomba Bertutur tentang Nilai Hidup Orang Samin

Bojonegoro - Pemkab Bojonegoro menggelar Lomba Bertutur tingkat Kabupaten. Lomba ini berakhir pada Jumat (31/10/2025) kemarin. Sepuluh finalis bersaing memperebutkan ...

Infotorial

Trump Naikkan Tarif China: Perang Dagang Dimulai Lagi, Siapa yang Akan Paling Terluka ?

Trump Naikkan Tarif China: Perang Dagang Dimulai Lagi, Siapa yang Akan Paling Terluka ?

Surabaya - Ketegangan perang dagang (trade war) antara Amerika Serikat dan China kembali memanas pada tahun 2025. Situasi ini seperti ...

Berita Foto

Foto Evakuasi Serpihan Pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU yang Jatuh di Blora

Berita Foto

Foto Evakuasi Serpihan Pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU yang Jatuh di Blora

Blora - Petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD dan warga sekitar terus melakukan pencarian terhadap serpihan pesawat tempur T-50i Golden ...

Religi

Pakaian Ihram saat Haji dan Umrah, antara Syariat dan Hakikat

Pakaian Ihram saat Haji dan Umrah, antara Syariat dan Hakikat

Judul itu menjadi tema pembekalan sekaligus pengajian Rabu pagi (24/01/2024) di Masjid Nabawi al Munawaroh, Madinah, kepada jemaah umrah dari ...

Wisata

Berikut ini Rangkaian Acara Peringatan Hari Jadi Bojonegoro Ke-348 Tahun 2025

Hari Jadi Bojonegoro Ke-348

Berikut ini Rangkaian Acara Peringatan Hari Jadi Bojonegoro Ke-348 Tahun 2025

Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, telah mengagendakan sejumlah acara untuk memperingati Hari Jadi Kabupaten Bojonegoro (HJB) ke-348 yang jatuh ...

Hiburan

Emas dan Telur Ayam Jadi Pemicu Utama Inflasi Bojonegoro, TPK Hotel Naik Saat Ada Event Pemkab

Emas dan Telur Ayam Jadi Pemicu Utama Inflasi Bojonegoro, TPK Hotel Naik Saat Ada Event Pemkab

Bojonegoro Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bojonegoro mencatat, harga emas dan telur ayam menjadi dua komoditas utama yang mendorong kenaikan ...

1762250410.3516 at start, 1762250410.6727 at end, 0.32110619544983 sec elapsed