Harga Kedelai Turun, Petani di Balen Kalang Kabut
Sabtu, 10 Oktober 2015 15:00 WIBOleh Khoirul Anam
Oleh Khoirul Anam
Balen - Turunnya harga kedelai pada musim panen tahun ini membuat kalang kabut para petani. Penurunan harga yang terjadi sebesar Rp 500 per kilogramnya. Meskipun penurunan tidak terlalu besar, cukup meresahkan para petani di Kecamatan Balen.
Hal ini seperti yang diungkapkan Mat Khambali, petani kedelai dari Dusun Kali Cilik, Desa Penganten, Kecamatan Balen. Dia mengatakan, petani di wilayahnya saat ini kebanyakan menanam kedelai. Dan sebagian mulai panen.
"Mereka resah ketika tiba-tiba harga kedelai mengalami penurunan," ujarnya kepada beritabojonegoro.com, Sabtu (10/10).
Keluhan senada disampaikan Nikmah (35), petani lain asal Desa Penganten. Dia menuturkan, harga kedelai saat ini turun, dari semula harga Rp 6.000 per kilogram menjadi Rp 5.500 per kilogram. Penurunan harga itu dirasa berat para petani.
Apalagi, dimusim kemarau ini petani sangat sulit bercocok tanam. Dan kebanyakan hasil panen dari lahan pertanian tidak bisa maksimal. "Walau harga hanya turun Rp 500, tetap dirasa sangat berat," tandasnya.
Penebas kedelai, Juri (40), asal Dusun Bujel Desa Suwaloh Kecamatan Balen, menjelaskan, turunnya harga kedelai disebabkan karena kebanyakan petani di pedesaan sudah memasuki musim panen.
"Ditambah lagi pabrik-pabrik besar ambilnya kedelai dengan harga murah. Akibatnya mau tidak mau harga kedelai harus turun. Sehingga saya juga membeli dengan harga yang murah," ujarnya. (nam/tap)