Sistem Aplikasi Hara Berisi Profil Para Petani di Bojonegoro
Kamis, 01 Februari 2018 09:00 WIBOleh Muliyanto
Oleh Muliyanto
Bojonegoro – Bupati Bojonegoro, Suyoto, memimpin rapat antara tim Datta Bot dari PT Mediatrac sistem komunikasi dengan Dinas Pertanian serta Dinas Komunikasi dan Informasi Pemkab Bojonegoro di ruang Colaboratif Room gedung Pemkab Bojonegoro, Rabu (31/01/2018).
Kehadiran dari tim Datta Bot ini sendiri adalah untuk melakukan rapat audiensi dan koordinasi terkait validitasi kartu tani melalui platform Hara. Aplikasi Hara ini sudah dijadikan platform data collection untuk petani di beberapa tempat di Indonesia Timur.
Datta Bot sendiri di Bojonegoro akan membuat pilot project aplikasi Hara ini. Dari Datta Bot juga menyampaikan bahwa sistem aplikasi ini diharapakan bisa membantu para petani di serta pemerintah, serta dari Bank BNI selaku pemberi kredit. Nanti dalam aplikasi Hara ini akan berisi informasi mengenai profil dari para petani (foto identitas KTP/KK), data kultivasi (berisi tentang sedang tanam apa, pakai pupuk apa, hama yang menyerang), polygon lahan (dimana nanti akan ada foto bentuk dan luas lahan yang akan diukur menggunakan GPS), data peristiwa pertanian, lokasi dari petani tersebut.
Data Bot sendiri membutuhkan 1 kecamatan yang akan dijadikan pilot project aplikasi ini. Nanti dalam mengumpulkan informasi tersebut akan menunjuk kader desa yang akan ditugaskan di setiap desa.
Dari Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro sangat menyambut baik akan adanya aplikasi hara yang berisi data para petani Bojonegoro yang bisa diaplikasikan melalui smartphone. Hal ini tentu membantu Dinas Pertanian untuk melihat data petani dan juga luas cakupan lahan yang dimiliki.
Kang Yoto menyampaikan bahwa harus ada pembagian tugas yang jelas dalam mengupdate informasi dalam aplikasi tersebut. Serta harus ada pengertian yang jelas siapa itu kader desa dan apa saja yang menjadi tugas dan fungsinya.
“Saya juga melihat bahwa sistem aplikasi Hara ini juga merupakan sebuah terobosan yang perlu didukung untuk kemajuan validasi data pertanian di Bojonegoro,” ujarnya.