Watimpres 'Pakde Karwo' Lakukan Kunjungan Kerja ke Desa Prayungan, Bojonegoro
Kamis, 25 Maret 2021 16:00 WIBOleh Tim Redaksi Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) RI, Dr H Soekarwo SH MHum, atau yang akrab dipanggil Pakde Karwo, bersama tim peneliti, pada Kamis (24/03/2021) lakukan kunjungan kerja di Desa Prayungan, Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro.
Kunjungan tersebut untuk melakukan pengumpulan data dan informasi serta melihat secara langsung pemanfaatan teknologi informasi untuk pelayanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah, Wakil Bupati Bojonegoro, Drs Budi Irawanto MPd; jajaran Fokopimda Bojonegoro, kepala OPD terkait, Forpimca Sumberrejo, Kepala Desa Prayungan, dan tamu undangan.
Bupati Anna Muawanah, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pemkab Bojonegoro beserta seluruh jajaran aparatur pemerintah, senantiasa berkomitmen untuk mendukung upaya dan program pemerintah dalam penerapan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE).
"Tentunya Pemkab Bojonegoro akan berjuang untuk mendukung upaya dan program pemerintah tersebut," tutur Bupati Anna Muawanah.
Bupati menjelaskan bahwa masih ada beberapa infrastruktur yang kurang memadai untuk sarana prasarana pendukung terhadap informasi dan transaksi elektronik (ITE).
Menurutnya, semenjak tahun 2020 telah meminta ke Menpan RB terkait sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) bisa terlaksana dengan baik, dan infrastruktur sumber daya manusia memiliki keahlian IT.
Pada kenyataannya, ada dua kendala pada pemerataan SPBE. Pertama, infrastruktur belum semuanya memadai untuk sarana prasarana pendukung SPBE. Disebabkan karena 40 persen wilayah Bojonegoro adalah pegunungan dan saat ini berkonsentrasi pada pembangunan infrastruktur jalan dan akses darat. Jika dibandingkan dengan wilayah perkotaan, tentunya hal itu bukan sesuatu yang sulit.
Kendala kedua yaitu infrastruktur sumber daya manusia. Maka pola pikir saat penerimaan CPNS termasuk P3K, tentunya ada alokasi khusus terhadap penyiapan SDM yang mempunyai keahlian IT.
"Jadi untuk sektor IT mungkin bagian dari sektor kelangkaan profesi, karena sesuatu yang baru semenjak dunia mencanangkan revolusi industri 4.0," tuturnya.
Anggota Watimpres RI, Dr H Soekarwo SH MHum, saat bertukar cindera mata dengan Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah, dalam kunjungan di Desa Prayungan. Kamis (24/03/2021) (foto: istimewa)
Bupati Anna Muawanah juga menjelaskan, persoalan Big Data, pemerintah juga membuat Application Intelligence. Jika tidak diimbangi dengan pola pikir penerimaan CPNS yang berbasis IT, tentunya akan ada ketimpangan, karena ini bersifat pedagogi.
"Jadi yang ada dipaksa bisa. Tetapi saya yakin, di saat ada persoalan yang basic ilmunya tidak ada di sana, maka akan terjadi bottleneck atau kemacetan," kata Bupati..
Bupati juga mengungkapkan bahwa Pemkab Bojonegoro sendiri sudah mengusulkan 1.000 calon pegawai negeri sipil (CPNS), dan 145 orang di antaranya adalah yang mempunyai keahlian IT.
Masih menurut Bupati, bahwa sudah ada beberapa desa yang mengelola sistem berbasis IT, salah satunya adalah Desa Prayungan, yang bahkan sudah mendapat penghargaan di Jawa Timur mengenai pengelolaan sistem data berbasis IT.
Menurutnya, Desa Prayungan adalah salah satu desa di Kabupaten Bojonegoro yang memiliki tata kelola pemerintahan yang baik, ini dibuktikan dengan transparansi pembangunan yang didukung pula dengan peran aktif masyarakat, sehingga menjadikan desa ini menjadi desa yang mampu melakukan pembangunan yang berkelanjutan.
"Kami ucapkan selamat pemerintahan Desa Prayungan ini menjadi magnet bagi desa-desa lain untuk menerapkan SPBE," kata Bupati Anna Muawanah.
Sementara, dalam nenghadapi pandemi COVID-19, kemandirian desa telah diimplementasikan dengan sinergi antara pemerintah desa, muspika, dan unsur terkait.
"Sehingga pandemi COVID-19 bisa ditekan penyebarannya dan dampaknya tidak signifikan mengganggu ekonomi masyarakat," kata Bupati Anna Muawanah.
Anggota Watimpres RI, Dr H Soekarwo SH MHum, dalam sambutannya menyampaikan bahwa di Indonesia pengguna telepon seluler (ponsel) mencapai 338 juta, atau 124 persen dari total penduduk 270 juta.
"Sebagian besar satu orang ada yang punya dua atau tiga ponsel," ucap Wantimpres yang akrab disapa Pakde Karwo itu.
Pakde Karwo menuturkan bahwa pelaku UMKM di Indonesia terdapat 64,2 juta dan itu menyumbang Produk Domestic Bruto (PDB) sebesar 60,4 persen sehingga menjadi tulang punggung Indonesia. Maka para pelaku UMKM inilah yang harus diperhatikan.
"Dalam era 4.0, kita dituntut untuk berdamai dengan digital. Salah satunya telah dilakukan oleh Desa Prayungan dengan menggunakan digital untuk non pelayanan publik pemerintah ini yang khas," tutur Pakde Karwo.
Pakde Karwo memgapresiasi Pemerintahan Desa Prayungan karena telah menggunakan teknologi digital dalam menghadapi masa pandemi COVID-19. Desa Prayungan mengadopsi sistem digital dalam penyelenggaraan pemerintahan desa, di antaranya melalui aplikasi sistem informasi desa (SID).
"Dengan SID, Pemerintah Desa Prayungan mampu mengakomodasi kebutuhan yang berkaitan dengan data kependudukan desa dan perizinan." kata Pakde Karwo.
Pada kesempatan tersebut, Pakde Karwo mengusulkan kepada Bupati Anna Muawanah untuk membuat konsep cyber optic agar tidak tergantung pada Base Transceiver Station (BTS).
"Saya berharap agar transformasi pelayanan digital ini bisa dilakukan secara menyeluruh di Indonesia sebagai budaya baru akibat pandemi COVID-19," kata pakde Karwo. (*/imm)