Kunjungan Ditjen Migas untuk Peninjauan Uji Peningkatan Kapasitas Produksi Lapangan Banyu Urip
Rabu, 18 Desember 2024 12:00 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro - Total produksi kumulatif dari Blok Cepu hingga saat ini tercatat lebih dari 670 juta barel minyak yang didapatkan melalui operasi produksi yang aman, andal, dan efisien.
Jumlah produksi kumulatif tersebut telah melampaui target komitmen rencana pengembangan (POD) awal, dengan perkiraan volume cadangan minyak sebesar 450 juta barel. Dari jumlah tersebut telah dikapalkan lebih dari 1.000 kargo dari Floating Storage and Offloading (FSO) Gagak Rimang.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Minyak dan Gas (Ditjen Migas), bersama SKK Migas, dan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) berkolaborasi mendukung produksi minyak dengan melakukan berbagai upaya, antara lain melakukan program pengeboran Banyu Urip Infil Clastic, Optimalisasi Gas Dehydration Injection (GDI), hingga Uji Peningkatan Kapasitas Produksi.
Pada 6 Agustus 2024, Program Banyu Urip Infill Clastic (BUIC) telah menyelesaikan produksi minyak perdana dari sumur B13, sumur pertama program tersebut.
Sementara itu, sumur kedua yakni B12 juga telah mulai berproduksi pada 20 September 2024. Pengeboran dilanjutkan pada lima sumur BUIC berikutnya di well pad C dengan tajak sumur pertama telah dilakukan pada 26 September 2024.
Direktur Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi, Direktorat Jenderal (Ditjen) Migas, Noor Arifin Muhammad, saat lakukan kunjungan ke Lapangan Banyu Urip. (Aset: Istimewa)
Direktur Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi, Direktorat Jenderal (Ditjen) Migas, Noor Arifin Muhammad
bersama tim memastikan upaya-upaya tersebut berjalan lancar dan menghasilkan tambahan produksi yang optimal dengan melakukan kunjungan ke Lapangan Banyu Urip pada 22 November 2024.
“Uji Kapasitas Peningkatan Produksi yang dilakukan pada 11-14 November 2024, menunjukkan bahwa fasilitas Lapangan Banyu Urip mampu mencapai angka tertinggi yang diharapkan.” tutur Noor Arifin Muhammad.
Uji Peningkatan Kapasitas Produksi ini memberi kesempatan bagi EMCL untuk meningkatkan produksi minyak dengan peningkatan produksi gas hingga 153 MMSCFD.
EMCL bersama Ditjen Migas sedang berupaya agar strategi ini bisa dilakukan sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku.
Berbagai upaya tersebut dilakukan dengan mengedepankan operasi produksi yang aman, andal, dan efisien.
Komitmen tanpa henti EMCL terhadap keselamatan terbukti dengan tidak adanya insiden lost time sejak Februari 2016.
Menghargai dedikasi tersebut, EMCL telah menerima penghargaan Patra Nirbhaya Adhinugraha dan Patra Karya Tama dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, sebagai penghargaan tertinggi dari kementerian kepada kontraktor kontrak kerja sama (KKKS).
Sejak tahun 2008 hingga 2023, dengan total investasi sekitar Rp 57 triliun (~$ 4 miliar), Blok Cepu telah menghasilkan lebih dari 670 juta barel minyak mentah dan memberikan kontribusi lebih dari Rp 442 triliun (~$29,5 miliar) terhadap pendapatan negara dalam bentuk penerimaan pemerintah dan pajak.
Karena perkiraan cadangan Banyu Urip berpotensi meningkat dua kali lipat menjadi satu miliar barel minyak, berdasarkan proyeksi WP&B, Indonesia dapat memperoleh tambahan pendapatan sebesar Rp 421 triliun (~$28,1 miliar) dalam bentuk pendapatan pemerintah dan pajak. Hal ini menjadikan total pendapatan keseluruhan proyek Blok Cepu bagi Indonesia mencapai angka yang fantastis sebesar Rp 864 triliun (~$57,6 miliar). (*/red/imm)
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo