Terpengaruh Dolar, Harga Kambing Terkerek Naik
Sabtu, 29 Agustus 2015 11:00 WIBOleh Khoirul Anam
Oleh Khoirul Anam
Kapas – Para pedagang kambing di pasaran Bojonegoro ikut terkena imbas melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. Sebab, ada beberapa kambing dan sapi yang impor dari luar negeri yang kini dijual di pasaran lokal.
Menurut Muhammad Sujud, pedagang kambing di Pasar Hewan Kapas, mengatakan, salah satu kambing impor yakni gibas putih yang saat ini banyak di pasaran. Harga kambing gibas putih itu di pasaran sekitar Rp2 juta sampai Rp2,5 juta per ekor.
“Harga kambing ikut terpengaruh melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar,” ujarnya saat ditemui BBC, sapaan BeritaBojonegoro.com, Sabtu (29/08).
Menurutnya, kenaikan harga kambing dan sapi sudah mulai terasa sejak awal Agustus lalu. Kenaikan harga kambing di kisaran Rp100.000 sampai Rp500.000 per ekornya. Para pedagang, kata dia, saat ini juga mulai menyetok jumlah kambing untuk mengantisipasi naiknya permintaan kambing saat Hari Raya Idul Adha.
Ia menuturkan, harga kambing biasa atau jawa yang bagus sebelumnya di kisaran Rp2,5 juta per ekor kini naik menjadi Rp3 juta per ekor. Sebelumnya, kata dia, harga kambing jawa dewasa itu bahkan cuma Rp2 jutaan.
“Naiknya harga kambing ini sebenarnya malah menyulitkan penjualan. Penjualan kambing sekarang masih seret, padahal hari raya Kurban tinggal sebentar lagi,” urainya.
Sementara itu menurut Slamet, pedagang kambing lainnya, mengatakan, stok kambing lokal di pasaran hewan saat ini terbilang cukup untuk memenuhi kebutuhan Hari Raya Kurban. Akan tetapi, kata dia, karena harga kambing tinggi para pembeli masih melihat perkembangan harga dan menunggu.
“Saat ini para peternak di daerah Gondang, Ngambon, Gayam, Purwosari, Kepohbaru, Temayang, Dander, dan lainnya banyak yang beternak kambing lokal. Sebenarnya persediaan kambing cukup melimpah, hanya saja harganya memang naik,” tandasnya. (nam/kik)