Pawai Budaya HJB Ke-338
Ada Galah Penyangga Kabel Listrik dan Ledakan Mercon
Sabtu, 03 Oktober 2015 16:00 WIBOleh Linda Estiyanti
Oleh Linda Estiyanti
Kota - Masih dalam rentetan warna-warni pawai budaya memperingati Hari Jadi Bojonegoro Ke-338. Sepanjang jalan rute pawai dipadati ratusan ribu penonton yang datang dari berbagai daerah dalam dan luar Bojonegoro.
Disaat puluhan penonton duduk lesehan di sepanjang Jalan Teuku Umar, mendadak dikejutkan datangnya seorang pria menenteng galah (gantar). Penonton bertanya-tanya apa yang akan dilakukan orang itu.
Tiba-tiba orang itu, yang tak lain adalah peserta pawai, menaikkan galah dan mendorong kabel listrik ke atas setinggi-tingginya. Penonton masih melongo mengawasi apa yang dikerjakan pria berbaju merah itu.
Ternyata, beberapa saat kemudian datang boneka besar dan tinggi yang dipanggul oleh beberapa orang. Hadirnya boneka pawai menyerupai sosok raksasa (buto) yang diartikan untuk tolak balak tersebut sangat menarik perhatian penonton.
Rupanya boneka tersebut terlalu tinggi hingga sundul kabel listrik. Orang yang membawa galah itu bertugas menyorong kabel listrik.
"Aksi itu sebenarnya membahayakan keselamatan penonton. Harusnya menyorong kabel listrik itu tidak sembarangan," ujar Pardi, salah satu penonton yang menyayangkan aksi orang tersebut.
Pemandangan berbeda, terjadi di Jalan Panglima Sudirman, pukul 14.30 WIB. Kenyamanan penonton terusik dengan bunyi ledakan bersahutan. Penonton pun riuh karena bunyi ledakan yang dikira petasan itu. Penonton berteriak dan mencari-cari asal bunyi, ternyata bunyi mengejutkan itu datang dari salah satu peserta pawai.
Peserta pawai menenteng mercon bumbung modern. Sambil berjalan, sesekali mereka menyalakan mercon bumbung berbahan ledak spiritus. Penonton kaget dan menutup telinga.
"Tidak menyangka, dalam acara pawai budaya kali ini mercon bumbung spiritus menjadi warna tersendiri," ujar Mulyanto, penonton lainnya, kepada beritabojonegoro.com.
Dia menambahkan, kedepan akan lebih baik apabila panitia membuat standar keamanan properti yang digunakan. Panitia bisa mengimbau peserta karnaval untuk meminimalisir penggunaan properti yang berbahaya, seperti mercon bumbung.
Selain itu bisa membahayakan keselamatan pengguna. Penggunaan properti tersebut juga membahayakan penonton yang mayoritas anak-anak, atau penonton yang barangkali mempunyai sakit jantung.
"Belum lagi ketika melewati Jalan Panglima Sudirman, yang dekat dengan rumah sakit, ledakan tersebut tentu mengagetkan pasien rumah sakit," imbuhnya. (lyn/tap)
*) Foto penggunaan galah penyorong kabel listrik