Perpustakaan Keliling Gatda
Pancing Gairah Baca dengan Musik dan Boneka
Minggu, 11 Oktober 2015 12:00 WIBOleh Linda Estiyanti
Oleh Linda Estiyanti
Kota - Di tengah padatnya aktifitas pagi hari di seputaran alun-alun Bojonegoro, Minggu (11/10), seorang lelaki muda nyentrik menjadi pusat perhatian.
orang-orang yang berlari pagi di alun-alun melambatkan langkahnya dan memberikan perhatian pada lelaki muda itu. Lelaki muda yang menggendong gitar sambil mengayuh becak.
"Perpus keliling. Pinjam Gratis. Perpus Keliling," pekik Agung Ridwan (20), lelaki muda itu. Dia warga asal Desa Ngrowo, Kecamatan Bojonegoro. Dia manwarkan buku-buku bawaannya kepada orang-orang yang melintas. Dia membuat penasaran masyarakat yang pagi itu tengah berolahraga memanfaatkan car free day (CFD) di alun-alun kota Bojonegoro.
Sambil menggenjreng dengan gitarnya, terkadang jari-jarinya terampil memainkan boneka tangan. Agung mempersilahkan masyarakat untuk membaca aneka macam buku berstempel "Perpustakaan Gatda Bojonegoro". Rupanya Agung sedang membuka stand untuk Perpustakaan Keliling yang dia kelola.
Sebanyak 50 buku dibawa dan diangkut menggunakan becak oleh Agung. Berhenti di bagian barat alun-alun, pada tepi jalan KH. Hasyim Ashari. Pada alas terpal warna biru, ia membeber buku-buku yang kebanyakan merupakan bahan bacaan untuk anak-anak tersebut. Kemudian petikan gitarnya mengundang minat orang-orang untuk mendekat.
"Kok kesiangan, Mas?" sapa Eni, salah satu pelanggan asal Kelurahan Kepatihan sambil memberikan seonggok koran bekas kepada Agung. Kemudian dengan senyum malu-malu Agung membalas, "Iya, Bu. Tadi keponakan rewel," jawabnya.
Ternyata dengan segebok koran itu, Eni sedang membayar sewa pinjam buku kepada Agung. Eni mengembalikan buku bacaan anak-anak yang ia pinjam seminggu yang lalu. "Bayarnya pakai barang bekas dan sampah anorganik," jelas Agung begitu melihat BBC, sebutan BeritaBojonegoro.com, memperhatikan geraknya.
"Perpustakaan Gatda (Semangat Pemuda '45) ini baru berdiri sejak Maret lalu, kebanyakan pembacanya anak-anak. Tapi sementara, ya, seperti ini keadaannya. Keliling untuk menarik minat pembaca," ujar Agung kepada BBC.
Kepada BBC, Agung menjelaskan bahwa setiap hari Minggu pukul 06.00 hingga 08.00 WIB, ia dibantu seorang teman dan ditemani keponakannya berumur empat tahun, membuka perpustakaan keliling di alun-alun kota Bojonegoro. Setelahnya ia akan berkeliaran di sepanjang jalan, di kawasan Desa Mojokampung Kecamatan Bojonegoro. Selain itu, ia membuka perpustakaan di rumah, Jalan Rajawali, Ngrowo Bojonegoro.
Eni, salah satu pengunjung Perpustakaan Keliling Gatda mengatakan sangat tertarik meminjam buku di perpustakaan Agung. Selain buku bacaan yang disediakan menjadi kebutuhan untuk kedua anaknya, ia menilai Perpustakaan Gatda tidak mempunyai peraturan yang ribet seperti perpustakaan formal lainnya.
"Selain itu, bayarnya juga sangat murah, hanya pakai barang bekas," imbuh perempuan yang kesehariannya berjualan nasi di sekitar Jalan Diponegoro itu.Sebelum BBC beranjak, Ibu dua anak itu menilai bahwa pemerintah perlu memberi dukungan kepada remaja yang mempunyai gagasan kreatif seperti Agung. (lyn/moha)
Foto baca buku di perpustakaan keliling Gatda