Mahasiswa IKIP PGRI Peringati Sumpah Mahasiswa
Rabu, 21 Oktober 2015 19:00 WIBOleh Linda Estiyanti
Oleh Linda Estiyanti
Kota - Mahasiswa selalu mempunyai cara untuk menyampaikan semangat aspirasi mereka. Mulai Rabu (21/10) sore tadi, mahasiswa IKIP PGRI Bojonegoro yang tergabung dalam Gerakan Sumpah Mahasiswa (GSM) 18 Oktober, mengadakan acara refleksi peringatan Sumpah Mahasiswa. Aksi ini rencananya berlangsung sampai hari Jum'at mendatang (23/10).
Puluhan mahasiswa tampak berkumpul di halaman kampus IKIP PGRI Bojonegoro menggelar peringatan hari sumpah mahasiswa yang lahir pada tanggal 18 Oktober 1988. Mereka membawa kain putih sepanjang lima meter yang berbahan mori dan beberapa selebaran bertuliskan sumpah mahasiswa.
Dalam acara refleksi tersebut, Koordinator aksi, Sinfaun, berorasi mengajak mahasiswa untuk mengenang dan mengingat kembali bunyi sumpah mahasiswa yang sempat terlupakan itu. "Mahasiswa mempunyai peran dan tanggung jawab yang besar sebagai agen perubahan, inovasi dan kontrol sosial. Melalui refleksi sumpah mahasiswa ini, mari kita renungkan kembali," ujar Sinfaun dalam orasinya.
Kepada BBC, mahasiswa jurusan Pendidikan Ekonomi tersebut mengungkapkan, bahwa mahasiswa IKIP dididik menjadi calon guru, sehingga sudah sepatutnya mahasiswa IKIP menjadi panutan yang baik untuk anak didik maupun masyarakat. Ia berharap melalui aksi refleksi ini banyak mahasiswa sadar akan tugas dan tanggung jawabnya selama menjadi mahasiswa.
Setelah dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia raya, kemudian mengucapkan sumpah mahasiswa secara serentak dengan dipimpin langsung oleh Presiden BEM IKIP PGRI Bojonegoro, Erna Fintan Sari, satu per satu mahasiswa Insitut Keguruan dan Ilmu Pendidikan tersebut kemudian membubuhkan tanda tangan di atas kain kafan. Selain itu, mahasiswa juga membagikan selebaran artikel tentang mahasiswa dan sumpah tersebut.
Mahasiswa lain yang juga turut serta dalam aksi tersebut, Eva Arnas menuturkan bahwa acara refleksi sumpah mahasiswa baru pertama digelar di kampus keguruan yang berada di Jalan Panglima Polim itu. Menurutnya, acara ini penting digelar agar mahasiswa kembali menyadari akan tanggung jawabnya. Ia mengatakan bahwa acara GSM 18 Oktober masih akan berlangsung dua hari kedepan.
"Rabu hingga Jum'at mendatang kita kumpulkan tanda tangan mahasiswa di atas mori bertuliskan sumpah mahasiswa, kemudian akan memajangnya di halaman kampus sampai datang hari Sumpah Pemuda," terang Eva setelah membubuhkan tanda tangannya di atas mori.
Sebagaimana yang diketahui, sumpah mahasiswa lahir pada 18 Oktober 1988 di Yogjakarta oleh pemikiran yang sangat merdeka dari para pencetusnya, mahasiswa Indonesia kala itu. (lyn/moha)