Kekeringan di Temayang
Yayasan Alumni SMPP Bersama Kodim 0813 Salurkan Bantuan Air Bersih
Sabtu, 31 Oktober 2015 18:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh Nasruli Chusna
Temayang - Siang itu, Sabtu (31/10), warga Desa Kedungsari, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro, berbondong-bondong menuju truk tangki warna putih biru. Mereka menenteng ember air bermacam ukuran. Rupanya, truk tangki itu membawa bantuan air bersih.
Dalam sekejap truk tangki dikerubuti warga. Di sela-sela warga, tampak beberapa anggota TNI dan kepolisian turut sibuk mengatur antrian warga.
Dari informasi di lapangan, bantuan air bersih itu dikirim oleh Yayasan Alumni (YA) SMPP bekerjasama dengan Kodim 0813 dan BPBD Kabupaten Bojonegoro. Bantuan serupa juga dikirim ke tiga desa lain di Kecamatan Temayang, yakni Desa Pandantoyo, Bakulan dan Kedungsumber.
Yayasan Alumni SMPP adalah lembaga sosial yang didirikan para alumni Sekolah SMPP yang sekarang menjadi SMA 2 Bojonegoro. Anggotanya warga asli Bojonegoro, yang saat ini sudah sukses di luar Bojonegoro. Mereka selalu memantau situasi dan kondisi di wilayah Kabupaten Bojonegoro.
Seperti saat ini mereka tanggap membantu kesulitan air bersih warga Bojonegoro, khususnya warga di Kecamatan Temayang. Total bantuan air bersih yang disalurkan sebanyak 10 truk tangki kapasitas 5.000 liter. Bantuan disalurkan ke-10 dusun di empat desa. Kecamatan Temayang dipilih karena termasuk wilayah paling parah dari total 16 kecamatan yang kekeringan di Kabupaten Bojonegoro.
Gunasri (45), warga Dukuh Sitimulyo, Desa Kedungsari, menuturkan, sumber air di desanya sudah dua bulan ini mengering. Ada sumur satu yang masih keluar, tapi debitnya kecil.
"Untuk ambil air di sumur itu, suami saya harus antri berjam-jam. Itupun hanya dapat satu pikul air. Jarak sumur dengan rumah saya sekitar satu kilometer, dan suami saya harus berangkat pada jam 01.00 WIB dini hari," tuturnya.
Dia menambahkan, air dari sumur itu hanya untuk air minum saja. Sedangkan untuk mandi dan cuci dia memanfaatkan cublikan air di sawah yang jaraknya tidak jauh dari rumahnya.
Hal senada diungkapkan Karim (35), warga Desa Kedungsari. Dia mengatakan, keluarganya berjumlah enam orang. Selama dua bulan ini mengalami kekurangan air. Sementara dropping air dari Pemkab hanya sekali sepekan.
"Saya sangat berterima kasih kepada YA SMPP yang mempunyai kepedulian terhadap warga desa yang mengalami kekurangan air bersih," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Komandan Kodim 0813 Letkol Kaf Donova Pri Pamungkas, mengatakan, tiap sepekan sekali dropping air dilakukan untuk semua wilayah kekeringan di Kabupaten Bojonegoro. Khusus di Desa Bakulan, dropping air belum dilakukan, sehingga warga sangat butuh air untuk keperluan sehari-hari.
"Kita semua merasakan bahwa musim kemarau panjang ini sangat menyengsarakan warga masyarakat," jelas Dandim.
Dandim menambahkan, pihaknya merasa terpanggil untuk mendukung penuh penyaluran bantuan air bersih tersebut. Bahkan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan seluruh komunitas yang ada di Kabupaten Bojonegoro.
"Semoga kegiatan sosial seperti ini dapat sedikit meringankan beban penderitaan masyarakat yang kekeringan," pesannya. (rul/tap)
*) Foto Dandim 0813 turut membagikan air bersih