Mbah San, Perajin Wayang Tengul Tagih Janji Disbudpar
Rabu, 04 November 2015 09:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh Nasruli Chusna
Padangan - Pencairan dana pemesanan wayang tengul oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro kepada Santoso (70) atau biasa disapa Mbah San, seorang dalang sekaligus perajin di Desa/Kecamatan Padangan, hingga kini masih belum ada kejelasan. Sebelumnya, seperti diberitakan beritabojonegoro.com (BBC), pihak Disbudpar menargetkan pencairan dapat dilakukan pada pekan lalu. Sebab masih menunggu pengesahan dari BKKD.
Selasa (3/11) malam, perajin wayang tengul tersebut Santoso (70), masih menunggu dengan perasaan pias. Ketika ditemui BBC, salah satu penerima penghargaan pelestari budaya di malam grebek tumpeng, Hari Jadi Bojonegoro ke-338 dari Bupati Bojonegoro, Suyoto, itu sudah mengemas wayang-wayang pesanan Disbudpar itu pada sebuah kotak.
"Kalau kita gunakan untuk pentas juga nggak bisa, karena ukurannya ini lebih kecil. Untuk ukuran wayang pentas masih kurang besar," lirih pria yang mendalang sejak usia SD itu.
Pada BBC dia menambahkan jika bisa digunakan untuk pentas, sudah banyak yang ingin membeli. Dia juga menyadari bahwa segala sesuatu memang harus melalui prosedur. Seperti halnya keterlambtan pencairan dana untuk wayang tengul buatannya. Sebelumnya beberapa langkah ditempuhnya guna mendapat kejelasan dari Disbudpar.
Lebih jauh, dia juga mengaku beberapa kali ke kantor Disbudpar yang terletak di Jalan Teuku Umar itu. Hanya saja jawaban yang diperoleh tidak pernah memuaskan. Dia bahkan, lanjutnya, merasa kebingungan harus mengadu pada siapa.
Hingga berita ini diunggah, Kepala Disbudpar, Amir Syahid, belum memberi tanggapan saat dihubungi BBC. (rul/kik)