Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko Bojonegoro Ditargetkan Rampung 2020
Senin, 01 Juli 2019 15:00 WIBOleh Muliyanto Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo pada Senin (01/07/2019), mengelar rapat terkait rencana pembangunan Bendung Gerak Karangnongko, yang menurut rencana realisasi pembangunannya akan dilaksanakan pada 2020 mendatang.
Pembangunan bendung gerak tersebut sebagai upaya Pemkab Bojonegoro untuk membentuk sinergitas antara kesediaan energi dan irigasi air, untuk pembangunan berkelanjutan.
Rapat yang digelar di Productive Room Lantai 7 Gedung Pemkab Bojonegoro tersebut dihadiri oleh Bupati Bojonegoro, Bappeda, Dinas PU Sumber Daya Alam, Dinas PU Bina Marga serta para jajaran BBWS Bengawan Solo.
Selain membahas perencanaan Bendung Gerak Karangnongko, dalam rapat tersebut juga dibahas dampak serta lahan-lahan mana saja yang akan terpengaruh dengan adanya pembangunan Bendung Gerak Karangnongko dimaksud.
Rapat antara Pemkab Bojonegoro bersama BBWS Bengawan Solo, terkait rencana pembangunan Bendung Gerak Karangnongko, Senin (01/07/2019).
Kepala Balai Besar BBWS Wilayah Bengawasn Solo di Bojonegoro, Ronggo menuturkan bahwa Bendung Gerak Karangnongko yang berada di Desa Ngelo Kecamatan Margomulyo Kabupaten Bojoengoro dan berseberangan dengan Desa Mendenrejo Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora, ini direncanakan sebagai infrastruktur kebutuhan irigasi air dan kebutuhan air baku untuk rumah tangga, kota dan Industri (RKI).
"Bendung Gerak Karangnongko ini juga diharapkan dapat menggantikan Waduk Pacal karena kondisinya yang sudah berumur dan perlu direhab." tutur Ronggo.
Dimasa mendatang diharapkan Bendung Gerak Karangnongko dapat mensuplai air irigasi dI Karangnongko kiri seluas 1.824 hektare dan di Karangnongko kanan seluas 5.201 ha, mensuplai air domestic dan industry bagi PDAM Bojonegoro 8,835 juta m3 atau 280 l/dt, PDAM Blora 2,15 juta m3 atau 68 l/dt, PDAM Tuban 8,68 juta m3 atau 275 l/dt.
Bendung Gerak Karangnongko nantinya akan menjadi infrastruktur untuk suplai air irigasi dan air baku bagi masyarakat di Bengawan Solo Hilir yang merupakan bangunan dari serangkaian bendung yang telah di bangun yaitu Bendung Gerak Bojonegoro, Bendung Gerat Babat dan Bendung Gerak Sembayat.
Adapun daerah genangan Bendung Gerak Karangnongko yang dihimpun meliputi wilayah Blora, yaitu Desa Ngrawah, Desa Nginggil, Desa Nglebak, dan Desa Megiri.
Di wilayah Kabupaten Ngawi meliputi Desa Banyu Urip, Desa Ngawi, Desa Pelem, dan Desa Karang Tengah Kota
Sedangkan di wilayah Bojonegoro meliputi Desa Ngelo dan Desa Kalangan.
"Bendung Gerak Karangnongko memfungsikan Solo Valey sebagai saluran induk dan tampungan untuk daerah irigasi," tutur Ronggo.
Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah, pada kesempata tersebut memerintahkan kepada Bappeda Bojonegoro untuk segera membuat tim. Tim tersebut nantinya akan mengawal pelaksanaan pembangunan Bendung Gerak Karangnongko dari tahap perencanaan hingga realisasi.
Bupati juga menyampaikan pesan agar nantinya Bendung Gerak Karangnongko dapat menjadi tumpuan infrastruktur irigasi air.
"Irigasi hilir ini nantinya jangan sampai terlewatkan, mengingat banyak daerah sekitar lahan adalah untuk kebutuhan pertanian." kata Bupati Anna Muawanah. (red/imm)