News Ticker
  • Pemkab Bojonegoro Berikan Insentif kepada Marbot, Modin Perempuan, dan Ta’mir Masjid
  • Komite Ekraf Bojonegoro Gelar Nobar FIlm Pendek Karya Sineas Lokal
  • Iksan Skuter Umumkan Raya Daendels Tour 2025, Perjalanan Musik Lintas Jawa
  • Edi Susanto Resmi Ditunjuk sebagai Sekda Bojonegoro, Pelantikan Dijadwalkan 31 Oktober
  • Prakiraan Cuaca Kabupaten Bojonegoro, Rabu 29 Oktober 2025
  • Tasyakuran Panen Raya, Bupati Bojonegoro Tekankan Pentingnya Pengelolaan Lahan dan Air
  • Bupati Setyo Wahono Tegus Keras ASN Bojonegoro Bubar Sebelum Upacara Sumpah Pemuda Usai
  • Jembatan Singonegoro-Ketringan, Blora Putus Akibat Hujan Deras
  • Ibu yang Bahagia Lahirkan Anak yang Sehat
  • Pemkab Bojonegoro Matangkan Persiapan Pilkades Serentak
  • Tabrakan Motor vs Pikap di Dander, Bojonegoro, 2 Pemotor Anak Meninggal Dunia
  • Prakiraan Cuaca Kabupaten Bojonegoro, Selasa 28 Oktober 2025
  • 28 Oktober
  • Bupati Wahono Tekankan Sinergi dan Profesionalisme Perangkat Desa
  • Pertamina Patra Niaga Tegaskan Komitmen Penanganan Cepat Laporan Konsumen BBM
  • Kecelakaan di Kedungadem, Bojonegoro Seorang Pemotor Meninggal, Seorang Lainnya Luka-Luka
  • Pertamina Patra Niaga Pastikan Kualitas dan Keamanan Produk BBM di Wilayah Tuban
  • Dinas Damkar Bojonegoro Evakuasi Warga Dander yang Pingsan di Atas Atap Rumah
  • Pegiat Seni Deklarasi Bersama Kaliombo Desa Panjak dan Ledok Kulon Kampung Sandur
  • Pemprov Jatim Raih Penghargaan Terbaik I Nasional dalam Penyelenggaraan Penyuluhan Kehutanan
  • Pemprov Jatim dan Jateng Tandatangani 11 Perjanjian Kerja Sama Lintas Sektor
  • DPRD Bojonegoro Bahas Raperda Kawasan Tanpa Rokok, PDIP Minta Ada Pertimbangan Sosial dan Ekonomi
  • DPRD Bojonegoro Usulkan Pembangunan Rest Area Khusus Sopir Truk
  • Bondan Prakoso Tampil Memukau pada Malam Puncak BYF 2025 di GOR Utama Bojonegoro
Belajar dari Gunungkidul: ‘Panen Air Hujan’ untuk Masa Depan Bojonegoro

Belajar dari Gunungkidul: ‘Panen Air Hujan’ untuk Masa Depan Bojonegoro

Bojonegoro - Saya adalah bagian dari Bojonegoro. Di sinilah saya lahir dan tumbuh besar, menyaksikan langsung setiap tantangan yang dihadapi masyarakat.
 
Saya tahu betul bagaimana sulitnya mencari air bersih di musim kemarau dan saya juga merasakan ketidaknyamanan saat banjir melanda. Menghancurkan jalan, jembatan dan ladang.
 
Masalah ini bukan sekadar angka di laporan atau berita di televisi. Ini adalah kenyataan yang menyakitkan bagi ribuan keluarga di Bojonegoro.
 
 
Salah satu alasan terbesar saya mencalonkan diri sebagai Bupati adalah untuk menjawab panggilan hati, menyelesaikan masalah masyarakat yang selama ini terabaikan. Saya ingin memastikan Bojonegoro menjadi tempat yang lebih baik bagi kita semua, di mana anak-anak bisa tumbuh tanpa kekhawatiran kekeringan, dan petani tidak perlu lagi takut gagal panen karena banjir.
 
Di Bojonegoro, air sudah menjadi isu serius. Data menunjukkan pada September 2024, 92 desa di 23 kecamatan mengalami kekeringan parah. Lebih dari 41.000 jiwa kesulitan mendapatkan air bersih.
 
Situasi ini diperparah dengan fakta bahwa cadangan air tanah kita turun hingga 40 persen dibanding tahun sebelumnya. Saat musim hujan tiba, masalah lain muncul: banjir yang merusak infrastruktur dan menghambat aktivitas masyarakat.
 
Meski belum resmi dilantik, saya merasa tanggung jawab ini sudah harus dimulai. Saya tidak bisa menunggu waktu berlalu sementara masalah terus menghantui masyarakat. Inilah mengapa saya dan Wakil Bupati Nurul Azizah langsung bergerak mencari solusi.
 
Salah satu langkah nyata yang kami ambil adalah belajar dari daerah yang pernah mengalami hal serupa namun berhasil mengatasinya, seperti Padukuhan Banyumanik, Kelurahan Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.
 
 

Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro terpilih, Setyo Wahono-Nurul Azizah, saat berkunjung di Padukuhan Banyumanik, Kelurahan Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. (Aset: Dok pribadi Setyo Wahono)

 
 
Apa yang Kami Pelajari di Banyumanik?
 
Pada 17 Januari 2025, kami berkunjung ke Padukuhan Banyumanik, Kelurahan Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Sebuah desa kecil yang pernah mengalami kekeringan kronis. Namun, kini mereka mandiri dalam memenuhi kebutuhan air bersih. Salah satu rahasianya adalah “panen air hujan”.
 
Di desa itu, masyarakat menggunakan sistem penampungan air hujan yang sederhana namun efektif. Tangki-tangki besar dibangun untuk menampung air saat musim penghujan, yang kemudian digunakan saat kemarau tiba. Tidak hanya itu, penghijauan dilakukan di lahan-lahan kritis sehingga air lebih mudah meresap ke dalam tanah.
 
Hasilnya? Desa yang dulu sering kekeringan kini stabil dalam penyediaan air bersih. Lahan pertanian mereka juga lebih produktif, pendapatan meningkat, dan kualitas hidup masyarakat jauh lebih baik. Jika desa kecil seperti Banyumanik bisa, kenapa Bojonegoro tidak?
 
 
 
Rencana Kami untuk Bojonegoro
 
Kami percaya bahwa panen air hujan adalah salah satu solusi yang sangat relevan untuk Bojonegoro dalam mengatasi kesulitan air selama musim kemarau. Namun, langkah ini hanyalah awal. Kami berkomitmen untuk memastikan kebutuhan air di Bojonegoro dapat terpenuhi, baik dalam jangka pendek maupun panjang, sambil menjaga keseimbangan lingkungan agar cadangan air tanah semakin melimpah.
 
Tentu saja, kondisi Bojonegoro berbeda dengan Banyumanik. Dengan wilayah yang lebih luas dan jumlah penduduk yang lebih besar, tantangan kita jauh lebih kompleks. Namun, saya yakin bahwa dengan langkah-langkah yang terencana, terstruktur, dan tepat, kita mampu mengatasinya.
 
 
Berikut adalah rencana kami:
 
1. Membangun Infrastruktur Penampungan Air. Kami akan memperbanyak embung, tangki penampung, dan sumur resapan di desa-desa rawan kekeringan. Air hujan yang melimpah selama musim penghujan harus dimanfaatkan secara optimal, bukan dibiarkan terbuang begitu saja.
 
2. Menghijaukan Lahan Kritis Penghijauan di lahan-lahan kritis dan daerah aliran sungai akan menjadi prioritas utama. Langkah ini tidak hanya membantu meningkatkan daya serap tanah, tetapi juga berperan dalam mencegah banjir.
 
3. Edukasi dan Partisipasi Masyarakat Masyarakat, adalah kunci keberhasilan program ini. Kami akan melibatkan tokoh masyarakat, kelompok tani, dan organisasi lokal untuk memberikan pelatihan tentang teknik panen air hujan. Dengan pemahaman dan partisipasi aktif dari masyarakat, kami yakin program ini akan berjalan dengan sukses.
 
4.K erja sama dengan daerah lain. Belajar dari Gunungkidul adalah langkah awal. Kami juga akan menjalin kerja sama dengan daerah-daerah lain yang telah berhasil mengelola sumber daya air. Selain itu, kami akan melibatkan akademisi untuk memastikan program ini berbasis riset dan sesuai dengan kebutuhan lokal.
 
5. Regulasi dan Insentif Pemerintah akan menyusun aturan yang mendorong masyarakat untuk memanen air hujan. Kami juga berencana memberikan subsidi untuk pemasangan tangki air hujan, sehingga masyarakat lebih termotivasi untuk mendukung program ini.
 
Dengan langkah-langkah ini, kami optimis Bojonegoro dapat menjadi daerah yang lebih tangguh dalam menghadapi tantangan air, baik saat musim kemarau maupun musim hujan.
 
 
 
Optimisme untuk Masa Depan Bojonegoro
 
Kami paham, ini bukan pekerjaan mudah. Tapi saya percaya, dengan kerja keras dan kebersamaan, Bojonegoro bisa menjadi daerah percontohan dalam pengelolaan sumber daya air. Panen air hujan hanyalah salah satu langkah kecil menuju visi besar kami: "Bojonegoro Makmur dan Membanggakan."
 
Mari kita mulai dari sekarang. Jangan menunggu hingga krisis semakin parah. Saya mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung gerakan ini. Dengan langkah kecil namun konsisten, kita bisa mewujudkan Bojonegoro yang tangguh menghadapi tantangan iklim, mandiri dalam pengelolaan air, dan menjadi inspirasi bagi daerah lain.
 
Bersama, kita bangun Bojonegoro yang lebih baik! (*/red)
 
 
Penulis: Setyo Wahono (Bupati Bojonegoro Terpilih)
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Banner Ucapan HJB Bupati dan Wabup
Berita Terkait

Videotorial

Penyemayaman Api Abadi Hari Jadi Bojonegoro Ke-348 di Pendopo Malowopati

Berita Video

Penyemayaman Api Abadi Hari Jadi Bojonegoro Ke-348 di Pendopo Malowopati

Bojonegoro - Bupati Bojonegoro Setyo Wahono, didampingi Wakil Bupati Nurul Azizah dan Ketua DPRD Abdulloh Umar, bersama jajaran Forkopimda Bojonegoro ...

Berita Video

Berikut Ini Optimalisasi Penggunaan DBH Cukai Hasil Tembakau di Kabupaten Bojonegoro

Berita Video

Berikut Ini Optimalisasi Penggunaan DBH Cukai Hasil Tembakau di Kabupaten Bojonegoro

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, pada tahun 2025 ini dialokasikan bakal menerima Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT) sebesar ...

Teras

Memasukkan Pendidikan Mitigasi Bencana dalam Kurikulum Sekolah di Bojonegoro

Menyoroti Konsep Penanggulangan Bencana di Bojonegoro

Memasukkan Pendidikan Mitigasi Bencana dalam Kurikulum Sekolah di Bojonegoro

"Berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007, tentang Penanggulangan Bencana, Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjadi penanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. ...

Opini

Ibu yang Bahagia Lahirkan Anak yang Sehat

Ibu yang Bahagia Lahirkan Anak yang Sehat

Oleh dr. George David BANYAK mitos seputar kehamilan yang masih dipercaya masyarakat hingga saat ini. Di antaranya larangan bagi ibu ...

Quote

Bagaimana Ucapan Idulfitri yang Benar Sesuai Sunah Rasulullah

Bagaimana Ucapan Idulfitri yang Benar Sesuai Sunah Rasulullah

Saat datangnya Hari Raya Idulfitri, sering kita liha atau dengar ucapan: "Mohon Maaf Lahir dan Batin, seolah-olah saat IdulfFitri hanya ...

Sosok

Pratikno, di Mata Mantan Bupati Bojonegoro, Kang Yoto

Sosok

Pratikno, di Mata Mantan Bupati Bojonegoro, Kang Yoto

Bojonegoro - Salah satu putra terbaik asal Bojonegoro, Prof Dr Pratikno MSoc Sc, pada Minggu malam (20/10/2024) kembali dipilih menjadi ...

Infotorial

Cara Petani di Jalur Pipa Minyak Kembangkan Pertanian Berkelanjutan

Cara Petani di Jalur Pipa Minyak Kembangkan Pertanian Berkelanjutan

"ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) bersama petani di jalur pipa Lapangan Banyu Urip, terus mengembangkan pertanian berkelanjutan dan aman. Hasil panen ...

Berita Foto

Foto Evakuasi Serpihan Pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU yang Jatuh di Blora

Berita Foto

Foto Evakuasi Serpihan Pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU yang Jatuh di Blora

Blora - Petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD dan warga sekitar terus melakukan pencarian terhadap serpihan pesawat tempur T-50i Golden ...

Religi

Pakaian Ihram saat Haji dan Umrah, antara Syariat dan Hakikat

Pakaian Ihram saat Haji dan Umrah, antara Syariat dan Hakikat

Judul itu menjadi tema pembekalan sekaligus pengajian Rabu pagi (24/01/2024) di Masjid Nabawi al Munawaroh, Madinah, kepada jemaah umrah dari ...

Wisata

Berikut ini Rangkaian Acara Peringatan Hari Jadi Bojonegoro Ke-348 Tahun 2025

Hari Jadi Bojonegoro Ke-348

Berikut ini Rangkaian Acara Peringatan Hari Jadi Bojonegoro Ke-348 Tahun 2025

Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, telah mengagendakan sejumlah acara untuk memperingati Hari Jadi Kabupaten Bojonegoro (HJB) ke-348 yang jatuh ...

Hiburan

29  Oktober

Tahukah Anda?

29 Oktober

29 Oktober adalah hari ke-302 (hari ke-303 dalam tahun kabisat) dalam kalender Gregorian.

Peristiwa
312 - Konstantinus Agung ...

1761749649.5777 at start, 1761749650.0338 at end, 0.4561550617218 sec elapsed