Panen Raya Madu Lebah Rumput Liar di Desa Mojodesa Kapas Bojonegoro Diserbu Warga
Minggu, 17 November 2019 20:00 WIBOleh Rina Handayani Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Panen raya madu dari lebah jenis apis mellifera atau dikenal juga dengan istilah lebah rumput liar di Desa Mojodeso Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro, pada Minggu (17/11/2019) diserbu warga. Tak hanya warga sekitar Bojonegoro, sejumlah pengunjung dari luar kota Bojonegoro juga banyak yang datang ke desa tersebut.
Budidaya atau ternak lebah madu jenis apis mellifera ini selain sangat menjanjikan dari sisi ekonomi, juga menjadi hal menarik bagi peternak, untuk mengembangkannya menjadi wisata edukasi baru, karena saat panen raya seperti kali ini, warga diundang untuk hadir menyaksikan prosesnya dan bisa menikmati atau mencicipi minum madu sepuasnya.
Lebah madu Apis Mellifera, merpakan lebah budidaya paling unggul. Selain menghasilkan madu yang melimpah, lebah jenis ini juga sangat jinak atau tidak mudah menyengat dan relatif mudah pemeliharaannya.
Panen raya madu dari lebah jenis apis mellifera atau lebah rumput liar di Desa Mojodeso Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro, pada Minggu (17/11/2019)
Wahyu Setiawan, pemilik budidaya lebah ini menjelaskan bahwa untuk panen lebah madu jenis ini hanya butuh waktu 15 hingga 20 hari, bergantung pada kondisi dan ketersediaan bunga sebagai makanan lebah. Menurutnya, panen madu kali ini merupakan panen yang kedua kalinya.
"Semakin banyak bunga maka madu yang dihasilkan makin banyak dan cepat panen," tutur Wahyu Setiawan.
Wahyu menjelaskan bahwa beternak madu rumput liar caranya berbeda dari lebah madu lainnya, karena lokasi beternaknya selalu bergerak dari satu tempat ke tempat lain
"Seperti mengembala atau angon bahwasa Jawanya. Untuk mengejar musim bunga tanaman sebagai pakan lebah, karena madu yang dihasilkan lebah apis mellifera ini berasal dari bunga seperti pohon randu, rumput liar, jagung dan lain lainnya." tuturnya menjelaskan.
Wahyu juga menjelaskan bahwa dirinya memiliki sekitar 168 kotak lebah madu, yaitu wadah berbentuk kotak yang diletakan di bawah pohon dan dekat dengan pemukiman warga.
"Dari 168 kotak lebah ini diperkirakan mendapatkan madu murni lima ratus hingga enam ratus liter," katanya.
Dirinya juga mengungkapkan bahwa usaha ternak lebah madu bunga rumput liar ini sangat menjanjikan. Dirinya mengaku, madu botol ukuran 450 mililiter, dijual dengan harga Rp 175 rihu dan yang paling kecil atau botol ukuran 100 mililiter, ia jual dengan harga Rp 40 ribu.
"Setiap panen atau dalam kurun waktu satu bulan, omset yang saya dapat bisa mencapai 525 juta rupiah." tuturnya.
Sementara itu, salah satu pengunjugn asal Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban, Wahyuningsih, dirinya mengaku baru pertama kali melihat cara panen madu, apalagi di daerahnya tidak ada yang ternak madu, meskipun tempat tinggalnya berada di pinggih hutan.
"Cukup menarik budidaya lebah madu ini, karena itu saya sengaja datang ingin mengetahui ternak lebah madu ini hingga saat proses panen madu," kata Wahyuningsih. (rna/imm)