Pabrik Gula Blora, Miliki Tempat Penampungan Sementara Limbah B3 Fly Ash Baru
Senin, 06 Januari 2020 17:00 WIBOleh Priyo SPd Editor Imam Nurcahyo
Blora - Pabrik Gula (PG) Blora, PT Gendhis Multi Manis (GMM) terus melakukan pembenahan dengan melangkapi sejumlah fasilitas baru, salah satunya berupa tempat penampungan sementara (TPS) limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) dari limbah hasil pembakaran batu bara atau fly ash, yang berlokasi di komplek pabrik di Desa Tinapan Kecamatan Todanan Kabupaten Blora.
Sejumlah fasilitas baru yang dimiliki PG Blora milik PT. GMM diharapkan kedepannya menjadi PG percontohan.Salah satunya berupa fasilitas yang telah memerperoleh rekomendasi dari Dinas Lingkungan Hidup (DHL), yakni fisik penampungan sementara (TPS) limbah non-ash di dalam kompleks pabrik.
Direktur Operasional (Dirops) PT GMM Bulog, Ihsan pada Senin (06/01/2020) mengatakan PT GMM Bulog sendiri sangat peduli dengan keamanan lingkungan dari limbah B3 fly ash, sehingga pembangunan TPS itu patuh aturan yang ada, antara lain melalui proses tender penunjukan kontraktor, targetnya Desember 2019 sudah selesai.
“Pembangunan TPS limbah B3 fly ash sudah rampung akhir Desember 2019, jadi ini sudah sesuai target manjemen,” utur Direktur Operasional PT GMM Bulog, Ihsan, Senin (06/01/2020).
Tempat penampungan sementara (TPS) limbah B3 dari limbah hasil pembakaran batu bara atau fly ash, milik Pabrik Gula (PG) Blora yang berlokasi di Desa Tinapan Kecamatan Todanan Blora.
Menurut Ihsan, pembangunan TPS limbah B3 fly ash atau limbah pembakaran batu bara adalah untuk melengkapi TPS limbah non-ash permanen yang sudah lebih dulu dibangun.
"Pejabat dari Dinas Lingkunan Hidup Kabupaten Blora, juga sudah turun mengecek bangunan TPS limbah bahan berbahaya dan beracun fly ash tersebut," kata Ihsan mengimbuhkan.
Untuk diketahui, PG PT GMM Bulog di Blora berkonsep sugar green industy dengan memiliki kemampuan giling sampai 6.000 TCD atau 6 ribu ton tebu per harinya, namun selama ini baru direalisasi sekitar 4.300 ton tebu per hari.
Namun karena PG saat ini masih dalam kondisi tidak beroperasi (off produksi), fasilitas itu baru akan difungsikan untuk musim giling tebu rakyat 2020 mendatang, karena sejak September 2019 lalu PG Blora sudah stop giling.
“PG Blora sudah hampir lima bulan stop giling, karena tebu petani sudah habis penen sejak September 2019,” tutur Dirops PT GMM Bulog.
Dalam proses produksi pihak PT GMM bulog terus menjaga agar kualitas gula tetap putih dan bersih, antara lain dilakukan dengan program cleaning service terencana.
"Kami terus menjaga hasil agar kualitas tetap baik." pungkasnya. (teg/imm)