Cadangan Pakan Ternak
Dinas Peternakan Gencarkan Tanam Rumput Gajah dan Pakan Silase
Kamis, 03 Desember 2015 17:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Kota - Memasuki musim penghujan, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro menggalakkan program tanam rumput dikalangan petani dan peternak. Program tanam rumput ini sebagai upaya untuk membentuk cadangan pakan ternak, khususnya pada musim kemarau mendatang.
Rumput yang dibudidayakan jenis rumput gajah, ditanam mengelilingi lahan pertanian. Rumput jenis ini dikenal mudah tumbuhya dan cepat berkembang. Dalam hitungan bulan rumput yang ditanam sudah bisa dijadikan pakan. Selain itu rumput gajah mampu bertahan hingga beberapa tahun ke depan, sehingga pasokan pakan ternak akan aman.
Sekretaris Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro Sony Soemarsono, menyampaikan, pakan ternak termasuk bagian penting dalam usaha bidang peternakan. Dengan pasokan pakan ternak berlimpah menjadikan ternak tumbuh dan berkembang sehat, gemuk dan diminati pasar. Untuk itu, peternak harus membentuk cadangan pakan.
"Salah satu caranya dengan mengembangkan budidaya rumput gajah di lahan pertanian. Ini sebagai upaya menyiapkan persediaan pakan di saat musim kemarau," ujarnya kepada beritabojonegoro.com, Kamis (03/12).
Budidaya rumput gajah itu cukup mudah. Tanaman ini tidak memerlukan perhatian khusus. Dampak ke depannya, rumput gajah tersebut tumbuh subur dan mampu menjadi cadangan pakan ternak.
Selain, program tanam rumput gajah, pihak Dinas Peternakan dan Perikanan juga mengenalkan teknologi pengawetan pakan ternak dengan cara Silase. Pembuatan pakan ini caranya, rumput gajah dan dedauan akan diawetkan dengan cara disimpan dalam wadah kedap udara selama dua minggu.
"Lebih baik memberikan pakan ternak yang sudah difermentasi daripada jerami. Karena jerami layaknya kerupuk yang tidak memiliki nilai gizi," tutur Sony.
Teknik Silase ini akan membantu para peternak, terutama sapi, dalam memenuhi pakan ternak terutama pada musim kemarau. Pada saat itu ketersediaan pakan ternak yang segar sangat berkurang.
"Pakan ternak yang diawetkan ini sudah diuji dan tidak menimbulkan dampak negatif pada tubuh hewan ternak, sehingga aman digunakan," pungkasnya. (ver/tap)