Sedekah Bumi : "Sri Boyong" di Padang-Trucuk
Sabtu, 22 Agustus 2015 15:00 WIBOleh Mulyanto
Oleh Mulyanto
Trucuk-Wayang kulit dengan lakon Sri Boyong digelar semalam suntuk di sekitar makam Desa Padang, Kecamatan Trucuk. Pagelaran wayang itu dalam rangka sedekah bumi, ungkapan rasa syukur kepada Sang Pencipta atas hasil bumi yang diberikan selama ini.
Pagelaran wayang tersebut tampak dipadati warga, tua maupun muda. Sejumlah penjaja dan Pedagang Kaki Lima (PKL) juga menyambut kesempatan itu.
Kepala Desa Padang, Subagio, mengatakan bahwa sedekah bumi sudah menjadi ritual tahunan dan turun temurun diadakan.
"Pernah sekali tidak mengadakan, kami gagal panen," kata Subagio. Karena itulah, tuturnya, pagelaran wayang harus menjadi tradisi yang dilestarikan.
Adapun yang menjadi dalang adalah Ki Edi Sukoco. Dalang dari Desa Banjarejo, Kecamatan Kota Bojonegoro, ini membawakan lakon "Sri Boyong".
Lakon Sri Boyong bercerita tentang tokoh pewayangan yang dikenal sebagai sosok yang yang murah hati, cantik, baik budi, sabar, dan bijaksana. Dewi Sri juga dipercaya sebagai lambang kemakmuran hasil bumi. Kecantikan dan kemampuannya bisa membuat suatu wilayah menjadi makmur, gemah ripah loh jinawe. Karena itulah lakon ini menjadi tepat untuk momen sedekah bumi ini.
Seorang warga, Parmo (55), mengatakan bahwa lakon yang dibawakan oleh Ki Edi Sukoco tersebut banyak memberikan petuah dan nasihat yang menjadikan manusia menjadi lebih utama.
Sementara warga lain, Dian (45), mengatakan bahwa meski tidak mengerti cerita wayang secara utuh, ia tetap menikmati gendhing Jawa yang pengiring pagelaran.
"Mendengar gending Jawa bisa merasa ayem (damai) dan tentram," tutur Dian kepada BBC, sapaan BeritaBojonegoro.com.(mol/moha)