Sedekah Bumi , TITD Hok Swi Bio Gelar Wayang Kulit
Kamis, 27 Agustus 2015 14:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Kota - Pertunjukan wayang kulit ternyata bukan hanya dimonopoli orang Jawa. Karena merupakan bagian dari produk kebudayaan Indonesia, siapapun dan dari kalangan manapun bisa menikmatinya. Termasuk umat Tiong Hoa, yang menggelar pertunjukan wayang kulit dengan lakon Wahyu Nugroho Jati di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Hok Swi Bio, siang hari ini, Kamis (27/08). Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan sedekah bumi yang diselenggarakan TITD alias Klenteng Hok Swi Bio.
Pertunjukan ini mendatangkan kelompok kesenian asal Rengel Tuban, paguyuban Arum Laras. Adapun yang mendapat kehormatan menjadi dalang adalah Ywana Dodi, dalang muda asal Jember.
Lakon Wahyu Nugroho Jati sendiri bercerita mengenai kelalaian Prabu Puntadewa yang memberikan Jimat Kalimasada kepada Kresna palsu yang merupakan perwujudan dari Dasamuka. Masalah itu diketahui ketika Petruk datang atas utusan Semar untuk meminjam jimat tersebut. Ternyata jimat tersebut tidak ada pada Puntadewwa. Semar yang mengetahui hal tersebut marah dan meminta restu kepada dewa. Dewa mengabulkannya, memberikan wahyu kepada Semar, Namun Semar memilih untuk menitipkan wahyu tersebut kepada Pandawa.
"Cerita ini dimaksudkan agar pemimpin harus lebih bijak dalam mengambil keputusan. Dia harus tahu mana yang untuk kepentingan rakyat," jelas Dodi saat ditemui BBC, sebutan BeritaBojonegoro.com.
Menurut Ketua Klenteng Hok Swi Bio, Tan Tjien Hwat, pagelaran wayang ini dipilih karena mengikuti adat istiadat di Jawa saat sedekah bumi. Pertunjukan ini sendiri sebenarnya adalah pembuka dari rentetan acara sedekah bumi. Sedangkan besok, Jumat (28/08) jadwal acaranya adalah Donor Darah dan Pangung Band di Gedung Tri Dharma. Sebagai puncaknya, adalah Sembahyang Rebutan yang diselenggarakan hari Sabtu depan (29/08).
"Sedekah bumi ini adalah bentuk terima kasih kami kepada segala nikmat yang sudah diberikan Tuhan kepada kami," terang Tan Tjien Hwat.(ver/moha)