Pelesiran
Danau Tunjungan di Lereng Gunung Anyar yang Menakjubkan
Senin, 14 September 2015 07:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Soko – Pemandangan di lereng Gunung Anyar di Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, sungguh menakjubkan. Di lereng gunung itu terdapat sebuah danau yang airnya jernih dan bening. Air itu tidak pernah kering meskipun musim kemarau datang melanda. Danau kecil itu oleh masyarakat setempat disebut danau Tunjungan.
Danau Tunjungan itu luasnya sekitar luas lapangan sepak bola. Sumber mata airnya terletak di sebelah selatan lereng gunung. Danau itu dikelilingi pohon-pohon rindang dan hamparan sawah.
Menariknya lagi, di dekat danau itu berdiri dengan megah sebuah masjid yang cukup besar. Masjid bercat putih itu bayangannya terlihat di danau. Masyarakat setempat menyebut masjid itu masjid di atas danau.
Danau Tunjungan terjaga mata airnya. Saat musim kemarau pun, kondisi air danau itu tetap penuh. Warga biasa memakai danau yang airnya jernih itu untuk mandi, mengairi persawahan, hingga dipakai untuk minum.
“Air danau itu langsung bisa diminum tanpa dimasak lebih dulu,” ujar Ahmad Khudori, 45, warga Dukuh Tunjungan, Desa Nguruwan, Kecamatan Soko, Tuban.
Ahmad Khudori biasa mengambil air atau mandi di danau Tunjungan itu. Begitu pula, warga dari Desa Gunung Anyar dan Desa Nguruwan yang berada di dekat lokasi danau itu biasa memanfaatkan air di sumber mata air itu. Mereka juga senantiasa menjaga sumber mata air itu.
“Warga bersama-sama menjaga kelestarian air danau Tunjungan ini,” ungkap Ahmad Khudori saat mengantar dua anaknya yang sedang mandi di danau itu.
Sumber mata air di danau Tunjungan itu juga menjadi sumber utama pengairan persawahan di lereng Gunung Anyar. Hamparan sawah yang bentuknya mirip sawah terasering di Bali itu terlihat hijau dan subur. Para petani mengambil mata air di danau itu lalu disalurkan melalui pipa-pipa kecil dan dialirkan ke persawahan.
“Saat musim atau musim kemarau, petani tidak kesulitan mendapatkan air,” ucap Damin, 55, petani di lereng Gunung Anyar.
Petani di lereng Gunung Anyar itu biasa menanam padi, cabai, kacang panjang. Selain itu, banyak pula warga lereng gunung itu yang menanam bunga mawar dan bunga kenanga. Bunga mawar dan kenanga itu bahkan menjadi salah satu komoditas andalan warga lereng gunung itu.
Pemandangan di lereng Gunung Anyar juga tidak kalah mengesankan. Hamparan persawahan, pemukiman warga, dan lokasi pengeboran minyak mentah di Lapangan Mudi terlihat dengan jelas dari lereng gunung itu. Hawa di lereng gunung yang sejuk juga sangat nyaman. Namun, sayang potensi wisata Gunung Anyar itu belum digarap dengan maksimal oleh pemerintah daerah setempat. Kalau dikelola dengan bagus, tidak menutup kemungkinan lereng Gunung Anyar bakal menjadi lokasi wisata yang dilirik oleh banyak wisatawan. (ver/kik)