Curah Hujan Tinggi, Wilayah Bojonegoro Rawan Banjir dan Longsor
Selasa, 24 Januari 2017 08:00 WIBOleh Heriyanto
Oleh Heriyanto
Bojonegoro - Hujan deras yang mengguyur wilayah Bojonegoro akhir-akhir ini perlu diwaspadai. Hujan tersebut rawan menyebabkan terjadinya banjir bandang dan longsor.
Berdasarkan data dari BPBD Bojonegoro, wilayah yang rawan terjadi banjir bandang ada sebanyak 36 desa. Kawasan desa itu berada di daerah selatan Bojonegoro, seperti Kecamatan Gondang, Temayang, Dander, Bubulan, Kasiman, Ngraho dan Margomulyo.
"Hujan yang turun di wilayah Bojonegoro setiap hari mencapai 300 mili liter per detik. Bahkan hujan yang turun disertai angin, jadi masyarakat harus selalu waspada dan berhati-hati," ujar Plt Kepala Pelaksana BPBD setempat, Andik Sudjarwo, Selasa (24/01/2017).
Ia menjelaskan, sementara daerah yang rawan dilanda banjir luapan air Sungai Bengawan Solo sebanyak 16 kecamatan dan 146 desa di Bojonegoro. Yakni di antaranya Padangan, Malo, Kasiman, Kalitidu, Dander, Trucuk, Bojonegoro, Kapas, Balen, Kanor, Sumberejo, hingga Baureno.
"Sedangkan daerah yang rawan longsor yakni Kecamatan Temayang, Ngambon, Sugihwaras, Tambakrejo, Margomulyo, Bubulan, Purwosari, Malo, Kasiman dan Trucuk," tandasnya.
Bupati Bojonegoro, Suyoto menyampaikan, banjir tahun 2007 lalu telah menghancurkan banyak kecamatan di bantaran Sungai Bengawan Solo. Penyebabnya adalah curah hujan yang tinggi.
"Semua orang harus tahu dan bisa mempersiapkan diri. Sehingga bila bencana terjadi bisa segera dilaporkan kejadian aktualnya dan dilakukan penanganan," ujarnya.
Hujan deras terjadi merata di wilayah Bojonegoro sejak beberapa hari terakhir. Hujan deras disertai angin kencang membuat sejumlah ranting pohon di pinggir jalan raya Bojonegoro-Cepu banyak berjatuhan di jalan. Selain itu, hujan deras juga menyebabkan terjadinya genangan di jalan utama di wilayah Bojonegoro. (her/kik)
foto banjir luapan Sungai Bengawan Solo pada akhir tahun 2016