Hama Wereng Cokelat Serang Ratusan Hektare Tanaman Padi
Selasa, 09 Agustus 2016 09:00 WIBOleh Heriyanto
Oleh Heriyanto
Kanor - Ratusan hektar tanaman padi di Kecamatan Kanor dan Baureno, Kabupaten Bojonegoro diserang hama wereng cokelat. Akibatnya, tanaman padi terancam gagal panen.
Tanaman padi yang diserang wereng itu berada di Desa Pomahan dan Karangdayu, Kecamatan Baureno, serta Desa Temu, Kedungarum, Kedumprimpen, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro.
Salah satu petani di Desa Temu, Ramijo mengatakan, hama wereng menyerang tanaman padi sejak beberapa hari terakhir. Tepatnya, usai turun hujan pada malam hari. Ia memprediksi hasil panen bakal menurun sekitar 30.
"Kondisi padi sedang berbuah. Akibat serangan hama wereng buah padi langsung berwarna cokelat, kemudian batangnya mengering," ujarnya, kemarin.
Ramijo mengatakan, tanaman padi yang asalnya hijau dan bagus tiba-tiba menguning kemudian mengering. Produktivitas panen padinya di beberapa desa tersebut diperkirakan menurun drastis dari 4 ton menjadi 5 kuintal hingga 3 kuintal.
Melihat serangan hama wereng cokelat itu, para petani langsung bergerak cepat. Mulai melakukan penyemprotan pestisida hingga pemupukan tambahan. "Langsung disemprot obat hama seharga Rp 50.000 hingga Rp 180.000. Semoga werengnya segera hilang agar kami tidak merugi," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro, Ahmad Djupari saat dikonfirmasi mengaku belum menerima laporan serangan hama wereng di Kecamatan Kanor dan Baureno. Namun, dalam waktu dekat pihaknya akan segera mengirimkan anak buahnya ke lapangan untuk melakukan pengecekan. "Belum ada laporan. Besok akan saya cek," ujarnya.
Sementara itu, petani di daerah bantaran Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro pada musim kemarau ini banyak yang menanam padi. Persawahan di daerah bantaran ini mendapatkan suplai air dari Sungai Bengawan Solo.
Sebagian petani tampak mengolah tanah sawah, petani lainnya mulai menanam benih padi di persawahan. Sementara, persawahan lainnya tampak tanaman padinya sudah menghijau dan berumur sekitar 1-2 bulan.
Luas areal persawahan di daerah bantaran Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro seluas 14.889 hektare. Persawahan itu tersebar di 101 desa mulai di Kecamatan Margomulyo, Ngraho, Padangan, Malo, Kalitidu, Dander, Bojonegoro, Kapas, Balen, Kanor, Sumberejo, hingga Baureno.
Sementara itu, produksi padi Bojonegoro pada tahun 2014 mencapai 853.237 ton dari luas areal persawahan seluas 150.962 hektare. Sedangkan, produksi padi pada tahun 2015 sebanyak 1.020.530 ton dari luas lahan 161.989 hektare dengan produktifitas padi 6,3 ton per hektare. (her/kik)