Pemkab Bojonegoro Ajak Kaum Perempuan Jadi Duta Bojonegoro Resik
Rabu, 10 Juli 2019 10:00 WIBOleh Muliyanto Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Dalam rangka pemberdayaan perempuan agar peduli akan kebersihan lingkungan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) pada Selasa (09/07/2019), bertempat di Pendapa Malowopati Pemkab Bojonegoro, menggelar acara Pembinaan dan Pemberdayaan Perempuan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup melalui Bank Sampah dalam rangka mendorong kaum perempuan menjadi penggerak Bojonegoro Resik di masing-masing desa.
Kepala DLH, Nurul Azizah, saat beri sambutan dalam acara Pembinaan dan Pemberdayaan Perempuan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup melalui Bank Sampah di Pendapa Malowopati Pemkab Bojonegoro. Selasa (09/07/2019)
Acara tersebut dihadiri oleh Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro, Tokoh Perempuan Bojonegoro, Dr Hj Ifa Khoiria Ningrum SE MM, Ketua PC Fatayat NU Bojonegoro, dan diikuti Ibu-ibu jamaah Fatayat Bojonegoro.
Kepala DLH, Nurul Azizah dalam sambutannya menjelaskan, bahwa ke depan pihaknya menargetkan dalam satu desa minimal membentuk Satu Bank Sampah (SDSB).
“Kita akan kerjasama dengan pengepul, sebagai pembeli sampah yang kita kelola. Dan Bupati selaku penggerak langsung pemberdayaan perempuan akan membimbing dan mensupport kegiatan ini.” kata Nurul Azizah, saat menyampaikan laporan acara.
Nurul Azizah juga menuturkan bahwa di negara-negara Eropa, penggunaan kantong plastik telah diatur dalam aturan negara, sehingga masyarakat dibatasi penggunaannya.
"Bojonegoro saat ini sedang memasuki tahap pengelolaan penggunaan sampah, sehingga pemerintah akan bersama-sama dengan masyarakat dalam mengelola sampah." kata Nurul Azizah.
Acara Pembinaan dan Pemberdayaan Perempuan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup melalui Bank Sampah di Pendapa Malowopati Pemkab Bojonegoro. Selasa (09/07/2019)
Sementara itu, Bupati Bojonegoro Dr Hj Anna Muawanah, dalam sambutannya menyampaikan bahwa dalam pengelolaan sampah, harus memperhatikan beberapa tahapan, yaitu yang pertama harus dimulai dari diri sendiri untuk sadar kebersihan lingkungan. Yang kedua, mengelola sampah tersebut. Ketiga harus dapat melihat nilai manfaat sampah. Keempat, harus melihat nilai rupiah yang terdapat pada sampah tersebut. Dan yang kelima, kita gerakkan lingkungan sekitar kita untuk bersama-sama mengelola sampah.
"Saya berharap agar ibu-ibu yang hadir tersebut menjadi penggerak Bojonegoro Resik di masing-masing desa." ” tutur Bupati kepada ibu-ibu hadirin.
Lebih lanjut Bupati menuturkan bahwa Pemkab Bojonegoro akan memberikan fasilitas sarana dan prasarana untuk mensupport program duta Bojonegoro Resik.
“Yang terpenting kita mulai dari diri sendiri, saya telah beberapa kali memberikan contoh kepada ibu-ibu untuk memanfaatkan air leri sebagai pupuk, sisa nasi sebagai pupuk, dan masih saya lakukan. Maka dari itu, mari sahabat sahabati kita untuk bisa mengajak lingkungan kita peduli lingkungan dan bersama-sama mengelola sampah.” tutur Bupati Anna Muawanah diakhir sambutannya. (red/imm)