Virus Corona
Update Corona Blora 7 Juni: OTG 159, ODP 39, PDP 8 Meninggal 15, Positif 30 Meninggal 3 Sembuh 5
Minggu, 07 Juni 2020 15:00 WIBOleh Priyo SPd Editor Imam Nurcahyo
Blora - Pemerintah Kabupaten Blora melalui Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 terus menyampaikan perkembangan persebaran Covid-19 Minggu (07/06/2020), yang disampaikan oleh Kabag Ops Polres Blora, AKP Supriyo SSos MSi, mewakili Kapolres Blora sebagai Wakil Ketua GTPP Covid-19, didampingi Plt. Kepala Dinas Kesehatan serta Kabid Guru dan Tenaga Kependidikan Disdik Blora.
“Hingga hari ini, Minggu (7/6/2020), jumlah pemudik mencapai 36.620 jiwa, kemudian OTG masih ada sebanyak 159, ODP ada 39 yang dipantau, PDP ada 8 yang masih diawasi, dan rapid-test reaktif bertambah menjadi 161 orang,” ucap AKP Supriyo. Minggu (07/06/2020)
Kemudian untuk kasus positif Covid-19 menurutnya tidak ada penambahan kasus, jumlahnya masih sama seperti kemarin.
“Covid-19 total masih sama yakni 30 kasus, dengan rincian 5 sembuh, 22 dirawat, dan 3 meninggal dunia. Kita berharap akan semakin banyak yang sembuh,” tuturnya melanjutkan.
AKP Supriyo menyampaikan bahwa saat ini pihaknya masih melaksanakan Operasi Ketupat Candi yang hari ini merupakan hari terakhir, dan Blora dinyatakan aman dan kondusif.
“Terkait dengan warga masyarakat yang saat ini mungkin ada yang ODP, PDP, ataupun yang positif Covid-19, khususnya yang sedang melakukan isolasi mandiri, kami himbau agar masyarakat tidak mengucilkannya dan tetap melaksanakan protokol kesehatan,” katanya.
Sedangkan untuk menyambut kehidupan tatanan baru atau new normal, pihaknya meminta masyarakat agar dari sekarang bisa mempersiapkan diri, termasuk pusat perbelanjaan, pasar, pertokoan, tempat wisata, perkantoran agar mempersiapkan diri dengan tatanan baru.
“Yakni seperti pengecekan suhu badan, menyediakan tempat cuci tangan, mewajibkan penggunaan masker dan jaga jarak,” katanya.
Infografis peta persebaran warga yang mudik atau pulang kampung di Kabupaten Blora hingga Minggu (07/06/2020)
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Blora, Lilik Hernanto SKM MKes membenarkan bahwa hari ini tidak ada penambahan kasus, namun dirinya prihatin karena belum ada penambahan kasus sembuh. Pihaknya menegaskan bahwa kesembuhan ini kunci utamanya adalah imunitas tubuh.
“Mungkin sudah banyak yang bertanya-tanya, tidak sabar, mengapa tidak sembuh-sembuh. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kesembuhan. Utamanya dalah daya tahan tubuh atau imunitas, selain itu juga jenis dan jumlah virus di dalam tubuh serta kondisi psikis pasien. Sekali lagi tolong agar keluarga sabar, mohon doanya semoga segera sembuh. Kami opstimis angka kesembuhan akan meningkat, dan tidak ada kasus baru,” kata Lilik Hernanto.
Adapun penambahan jumlah reaktif rapid-test, menurutnya memang cukup tinggi karena Dinkes masih terus melakukan rapid-test massal di beberapa tempat umum seperti pasar, lalu di sarana kesehatan, sehingga ada penambahan yang reaktif.
“Yang reaktif ini sudah kita swab, semoga nanti hasilnya negatif,” tuturnya.
Menyinggung konsep new normal, Lilik Hernanto SKM, M.Kes menyampaikan bahwa pelaksanannya nanti semua bisa beraktifitas seperti biasa namun tetap melaksanakan protokol kesehatan agar terhindar dari potensi persebaran Covid-19 dengan menerapkan 4 sehat 5 sempurna.
“Yang pertama cuci tangan pakai sabun sesering mungkin, kedua pakai masker jika terpaksa keluar rumah, ketiga hindari kerumunan, keempat rajin berolahraga, hindari stress dan istirahat yang cukup. Lima sempurnanya yakni meningkatkan daya tahan tubuh dengan memperbaiki nutrisi dan asupan gizi seperti perbanyak sayur, buah dan vitamin. Ini adalah 4 sehat 5 sempurna dalam menghadapi Covid-19,” pungkasnya.
Terakhir, Kabid Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan (Disdik) Blora, Sujianto SE, menambahkan beberapa kebijakan tentang penyelenggaraan kependidikan selama pandemi Covid-19.
Menurutnya, berdasarkan SE Kadisdik Nomor 420/1250 tanggal 20 April 2020, di antaranya mengatur tentang kegiatan belajar mengajar secara daring dan mandiri di rumah, jarak jauh.
"Yaitu dengan memanfaatkan media yang kreatif, pembelajaran menyenangkan dan tidak memberatkan peserta didik,” tutur Sujianto SE.
Selama melaksanakan pendidikan di tengah pandemic ini, Guru atau pendidik diminta untuk melakukan pendampingan siswa dengan sistem pembelajaran jarak jauh memanfaatkan kemajuan teknologi dan informasi.
“Hingga saat ini belum ada kepastian kapan pelajar akan masuk sekolah, sehingga guru diminta untuk tetap kreatif melaksanakan pembelajaran online, jangan sampai memberatkan anak didik dan tidak membosankan,” kata Sujianto SE. (teg/imm).