Wabup Blora Ajak Susun Gebrakan Penanggulangan Kemiskinan Daerah
Selasa, 19 Januari 2021 16:00 WIBOleh Priyo SPd Editor Imam Nurcahyo
Blora - Wakil Bupati Blora, H Arief Rohman MSi, yang juga Calon Bupati terpilih hasil Pilkada 2020, pada Selasa (19/01/2021), memimpin rapat koordinasi (Rakor) pemutakhiran data kemiskinan dan sistem layanan dan rujukan terpadu (SLRT), bersama Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD)
Dalam rapat yang digelar di Aula BAPPEDA tersebut, didampingi Sekda Blora, Plt Kepala BAPPEDA, dan Kepala Dinsos P3A, Arief Rohman mengajak seluruh anggota TKPKD agar segera menyusun gebrakan dan terobosan baru untuk membantu warga miskin di Kabupaten Blora, yang jumlahnya pada akhir 2020 naik akibat dampak pandemi COVID-19.
"Gebrakan dan terobosan harus dilakukan untuk membantu saudara-saudara kita yang masih masuk kategori miskin. Ayo kita coba terobosan seperti Tim Gertak Trenggalek dan Sleman yang program kerjanya sudah diakui secara nasional untuk menekan kemiskinan daerah. Kita pelajari bersama, agar ke depan bisa untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat," ucap Arief Rohman.
Wakil Bupati Blora, H Arief Rohman MSi, saat pimpin Rakor pemutakhiran data kemiskinan dan sistem layanan dan rujukan terpadu (SLRT), bersama Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) (foto: istimewa)
Menurutnya, jangan sampai terdapat warga miskin yang kesulitan memenuhi kebutuhan pokoknya.
"Jangan sampai ada rakyat kita yang tidak bisa makan. BAZNAS kita optimalkan lagi, untuk ASN zakatnya terus diupayakan sebesar 2,5 persen. Nanti untuk membantu bedah rumah, penanganan rakyat miskin sakit, dan bantuan modal kerja warga miskin," tutur Arief Rohman.
Pihaknya berharap agar data dapat menjadi kunci, untuk itu Wabup meminta agar data kemiskinan di Kabupaten Blora segera diperbaiki dan terus diupdate. Penyusunan data kemiskinan berbasis RT, dimulai dari lingkup sosial paling bawah. Pendamping dari semua OPD agar membantu dan mengawal sesuai kriteria yang telah disepakati bersama.
"Setelah basis data riil terpenuhi, nanti kita bersama sama menghadap Bu Menteri Sosial agar data terpadu yang terkoneksi dengan pusat bisa diubah sesuai sasaran," kata Arief Rohman.
Untuk diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan di Kabupaten Blora, Jawa Tengah pada 2020 mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya.
Dari data itu disebutkan terdapat 103.730 penduduk miskin, sedangkan pada tahun sebelumnya (2019) ada 97.860 penduduk miskin. Dengan demikian ada penduduk miskin baru yang jumlahnya mencapai 5.880 jiwa. Sedangkan persentasenya tahun ini penduduk miskin di Blora sebesar 11,96 persen, naik dari tahun 2019 yang hanya sebesar 11,32 persen. Kenaikan ini diakibatkan terjadinya pandemi COVID-19 yang berdampak pada lintas sektor. (teg/imm)