Disbudpar Bojonegoro Gelar Thengul Hip Hop Dance Competition 2021
Sabtu, 12 Juni 2021 09:00 WIBOleh Tim Redaksi Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, pada Jumat (11/6/2021) malam, menggelar Grand Final Thengul Hip Hop Dance Competition 2021, secara offline dan online.
Thengul Hip Hop Dance Competition 2021 hanya mengundang 6 peserta yang masuk babak final dan digelar dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Masyarakat atau pendukung peserta pada babak final ini menyaksikan melalui live streaming dari channel YouTube Pemkab Bojonegoro.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Budiyanto Spd menuturkan bahwa penyelenggaraan Grand Final Thengul Hip Hop Dance Competition 2021 dimulai dari pendaftaran, pengiriman karya, hingga penyelenggaraan final.
"Karena pandemi seluruh penyelenggaraan dilakukan dengan prokes yang ketat, mulai dari pendaftaran, pengiriman karya bahkan final hanya dihadiri 6 peserta yang lolos babak final," tutur Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro, Budiyanto.
Bupati Bojonegoro, Anna Muawanah, saat beri sambutan dalam acara Grand Final Thengul Hip Hop Dance Competition 2021. (foto: istimewa)
Sementara itu, Bupati Bojonegoro Dr Hj Anna Muawannah dalam sambutannya mengatakan bahwa awal mula inspirasi Tarian Thengul Hip Hop muncul ketika menonton video anak Bojonegoro yang sedang berkuliah di Jakarta.
Selanjutnya Bupati Anna Muawanah meminta kepada Disbudpar untuk membuat event serupa, agar supaya anak-anak makin berkreasi dan tetap beradaptasi dengan menerapkan protokol kesehatan.
"Dahulu orang nge-dance menggunakan masker mungkin terlihat aneh, namun sekarang, di masa pandemi, justru kalau tidak menggunakan masker terlihat aneh," tutur Bupati Anna Mu'awannah.
Menurut Bupati, kreativitas seperti ini tentunya bisa menumbuhkan kreasi baru yang terinspirasi dari sumber daya alam (SDA) yang ada di Bojonegoro. Bupati mencontohkan saat melewati Bengawan Solo, kemudian sanggar seni tari bisa berinovasi menggunakan kreasi-kreasi yang memang sesuai dengan kondisi alam.
"Artinya kondisi alam diterjemahkan oleh koreografer justru akan menambah makna karya seni," tutur Bupati Anna.
Penampilan salah satu peserta Grand Final Thengul Hip Hop Dance Competition 2021. (foto: istimewa)
Bupati juga berpesan, terutama kepada dewan juri dan peserta, bahwa setiap tarian itu memiliki makna. Menurutnya, dahulu waktu kecil ada Sendratari Ramayana. Dalam kisahnya serta koreografer memiliki makna dalam setiap gerakannya.
"Ide-ide seperti ini merupakan kreasi yang harus ditumbuhkan. Makin sering tampil, makin membuat percaya diri. Kami berpesan agar dewan juri memberikan nilai seobjektif mungkin," tutur Bupati berpesan. (adv/imm)