Pemkab dan DPRD Bojonegoro Bahas Raperda Dana Abadi Pendidikan Senilai Rp 3 Triliun

Kamis, 09 Juni 2022 08:00 WIBOleh Tim Redaksi

Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro, bertempat di Ruang Rapat Paripurna DPRD, pada Rabu (08/06/2022) menggelar rapat kerja terkait Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Dana Abadi Pendidikan Berkelanjutan.

Rencananya, penempatan dana abadi yang dicanangkan adalah Rp 3 triliun untuk tiga tahun, dari 2022 hingga 2024, atau Rp 1 triliun per tahunnya. Namun penempatan dana abadi akan menyesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.

Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah dalam paparannya menyampaikan bahwa dengan adanya Dana Abadi Pendidikan Berkelanjutan tersebut nantinya diharapkan dapat menciptakan keadilan antar generasi melalui penjaminan akses pendidikan yang sifatnya berkelanjutan.

“Tujuan pembentukan Dana Abadi Pendidikan untuk menjamin keberlangsungan program pendidikan generasi berikutnya,” tutur Bupati Anna Mu'awanah.

Menurut Bupati, perencanaan Dana Abadi Pendidikan ini telah memiliki beberapa dasar hukum, antara lain Undang-undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, Pasal 1 angka 83, Pasal 149 ayat 2, Pasal 164 ayat 1, Pasal 164 ayat 2, dan Pasal 164 ayat 3.

Sementara sumber Dana Abadi Pendidikan tersebut berasal dari beberapa sumber, antara lain pendapatan Dana Bagi Hasil (DBH) Migas, pendapatan investasi, dan juga sumber lain yang sah.

"Dana abadi tersebut akan dibentuk secara bertahap selama tiga tahun anggaran, dan ditempatkan dalam rekening tersendiri atas nama Pemerintah Daerah, yaitu di Bank Jatim,” kata Bupati.

Bupati juga mengungkapkan bahwa pengelolaan Dana Abadi Pendidikan dilakukan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD), untuk mendapatkan pendapatan. Kemudian dikembangkan dengan investasi dengan risiko paling rendah, dapat berupa investasi jangka panjang maupun jangka pendek.

Kemudian, penggunaan hasil pengembangan dana abadi dilakukan pada tahun anggaran berikutnya. Sedangkan penggunaan dana itu di antaranya untuk beasiswa jenjang pendidikan tinggi (S1, S2, atau S3), dan apabila masih tersisa, akan digunakan untuk menambah dana abadi.

“Setiap warga Bojonegoro yang memenuhi syarat bisa menerima manfaat dana abadi tersebut. Sebab kebanyakan masyarakat terkendala biaya untuk kuliah, maka kami punya beasiswa untuk kuliah. Sebab untuk jenjang SD, SMP, dan SMA sudah banyak dana BOS,” kata Bupati Anna Muawanah.

Masih menurut Bupati bahwa dalam hal akuntabilitas dan pertanggung jawaban, akan dilakukan pelaporan setiap semester oleh Bendahara Umum Daerah (BUD). Selain itu juga akan diunggah di laman resmi pemeintah Kabupaten Bojonegoro.

“Saat ini SP2D Bojonegoro siapapun bisa mengakses, maka Kabupaten Bojonegoro terus berusaha dan mengembangkan transparansi,” kata Bupati Anna Mu'awanah. (red/imm)

Edtor: Imam Nurcahyo

Publisher: Imam Nurcahyo