Setyo Wahono-Nurul Azizah Bakal Bangun Puluhan Sekolah Unggulan di Beberapa Kawasan Bojonegoro
Rabu, 06 November 2024 13:00 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro – Pasangan Calon Bupati (Cabup) dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) Bojonegoro nomor urut 02, Setyo Wahono-Nurul Azizah, akan membangun puluhan sekolah unggulan di beberapa kawasan di Bojonegoro.
Program ini bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan dan menghapus kesenjangan antara sekolah di perdesaan dan perkotaan.
Hal tersebut karena kualitas pendidikan di Kabupaten Bojonegoro saat ini masih terjadi ketimpangan, antara sekolah di perkotaan dan perdesaan. Sekolah-sekolah di wilayah pedesaan masih minim sarana dan prasarana, bahkan banyak yang rusak.
Calon Bupati (Cabup) Bojonegoro nomor urut 02, Setyo Wahono, dalam sebuah acara di Bojonegoro. (Aset: Istimewa)
Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Bojonegoro, Ahmad Supriyanto menjelaskan bahwa jumlah sekolah negeri yang rusak saat ini mencapai 1.027 unit, baik SD maupun SMP.
Rinciannya, 692 unit SD Negeri dengan total jumlah ruang sebanyak 4.296 unit. Dari jumlah itu sebanyak 816 ruang dalam kondisi rusak ringan, sedang, hingga rusak berat.
Sedangkan untuk jenjang SMP dari 49 unit sekolah dengan jumlah total 996 ruang, ditemukan sebanyak 211 ruang dalam kondisi sama dengan SD.
Selain itu, ada pula SMP Negeri satu atap sebanyak enam lembaga yang gedungnya ikut SD. Padahal dari total 741 unit SD dan SMP berstatus negeri di bawah Dinas Pendidikan tersebut memiliki 32.681 siswa.
"Banyaknya sekolah negeri rusak hingga tahun anggaran 2024 ini disebabkan minimnya perawatan dan perbaikan sejak lima tahun terakhir," tutur Ahmad Supriyanto. Rabu (06/11/2024).
Politisi Partai Golkar ini berharap Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro mendatang dapat mempercepat pembangunan infrastruktur pendidikan dan menghapus ketimpangan sekolah di perdesaan dan perkotaan. Agar masyarakat dapat mendapat pelayanan pendidikan yang lebih maksimal.
"Karena masalah pendidikan ini mengakibatkan laju peningkatan Indeks Pembangunan Manusia atau IPM kita menjadi terhambat," kata Mas Pri, sapaan akrab Ahmad Supriyanto.
Problem tersebut telah ditangkap Paslon Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro nomor urut 02, Setyo Wahono-Nurul Azizah.
Duet profesional muda dan birokrat ini telah menyiapkan solusi melalui program pembangunan pendidikan berkualitas dan berkeadilan untuk menghilangkan ketimpangan.
Cabup Setyo Wahono menegaskan bahwa dirinya akan memrioritaskan aksesibilitas atau keterjangkauan dan peningkatan kualitas pendidikan Bojonegoro, melalui pembangunan puluhan sekolah unggulan tingkat SD, SMP, hingga SMA, yang tersebar di beberapa titik di wilayah kecamatan.
Rinciannya, sekolah unggulan tingkat SMA dan sederajat di 5 titik zona atau kawasan, sekolah unggulan tingkat SMP dan sederajat di 10 titik zona atau kawasan, dan sekolah unggulan tingkat SD dan sederajat di 20 titik zona atau kawasan
Sekolah-sekolah unggulan tersebut, lanjut Setyo Wahono, akan didukung sarana prasarana, tenaga pengajar, fasilitas laboratorium, olahraga, dan lain-lain, yang berkualitas dan merata di seluruh kawasan. Agar pendidikan Bojonegoro semakin maju dan berkualitas, serta anak didik bisa mengukir prestasi baik tingkat nasional hingga internasional sehingga menjadi kebanggaan Bojonegoro.
"Pendidikan ini adalah kunci kemajuan suatu daerah, karena dapat menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing. Sektor pendidikan ini sudah menjadi prioritas dan komitmen kami jika diberi amanah memimpin Bojonegoro," kata Setyo Wahono yang merupakan anak guru SDN dari Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo ini.
Untuk mewujudkan pendidikan Bojonegoro berkualitas ini, Cabup dan Cawabup, Setyo Wahono-Nurul Azizah juga telah menyiapkan satuan tugas (Satgas) pembangunan di sektor pendidikan. Satgas ini ke depannya akan membantu mempercepat pembangunan pendidikan baik infrastruktur maupun SDM.
Program pendidikan Paslon Setyo Wahono-Nurul lainnya adalah menggratiskan biaya sekolah, pemberian beasiswa S1, hingga S3, beasiswa bagi pelajar asli Bojonegoro untuk tingkat SLTA, bantuan satu siswa satu laptop (SiswaTop) untuk pelajar tingkat SLTA dari keluarga tidak mampu.
"Kita juga akan memberikan Kartu Guru untuk meningkatkan kesejahteraan guru swasta. Honor atau insentif mereka akan kami tingkatkan dan daftarkan BPJS Ketenagakerjaan," kata adik Pratikno, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) di Kabinet Merah Putih. (red/imm)
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo