Kecelakaan Kerja
Bupati Arief Sambangi Korban Kecelakaan Kerja di Blora
Minggu, 09 Februari 2025 16:30 WIBOleh Priyo SPd
Blora - Duka mendalam juga dirasakan oleh Bupati Blora Arief Rohman atas insiden kecelakaan kerja di proyek pembangunan Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Blora. Sabtu pagi (08/02/2025) kemarin.
Atas kejadian itu, Bupati Blora Arief Rohman menyambangi para korban, di antaranya lima korban yang masih di rawat di RS PKU Muhammadiyah Blora.
Bupati menyambangi satu per satu korban di ruang perawatan untuk bertemu korban dan pihak keluarga dengan didampingi pihak RS PKU Muhammadiyah, Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Blora, dan jajaran Forkompinda Blora.
Tak hanya itu, Bupati dan rombongan juga bertakziah ke rumah empat korban meninggal, yakni di rumah Sono warga Desa Ngampon RT 002 RW 002, Kecamatan Jepon. Ahmad Zaenudin, warga Dukuh Lubang Desa Puledagel RT 005 RW 002, Kecamatan Jepon. Djami di Dukuh Trenggiling, Desa Temurejo RT 003 RW 001, Kecamatan Blora. Dan korban keempat, Tri Wiji, warga Desa Bacem RT 003 RW 001, Kecamatan Jepon.
"Kami menyampaikan bela sungkawa kepada korban yang meninggal. Kami kunjungi satu per satu," tutur Bupati Blora Arief Rohman.
Bupati Blora Arief Rohman saat kunjungi korban kecelakaan kerja di RS PKU Muhammadiyah Blora. Minggu (09/02/2025) (Aset: Istimewa)
Menurutnya, dari kunjungan itu diketahui lima korban yang masih dirawat di rumah sakit PKU Muhammadiyah menunggu untuk dioperasi.
"Kata pihak rumah sakit Senin (10/02/2025) mereka akan di operasi. Kami doakan semoga lancar. Dan segera diberikan kesembuhan," tuturnya.
Sementara hasil kunjungan dari keluarga korban yang telah meninggal, Bupati meminta pihak RS PKU Muhammadiyah untuk memetakan kondisi keluarga dan keinginan dari keluarga.
Menurutnya, akan dibentuk tim untuk berkoordinasi menindaklanjuti harapan-harapan dari keluarga tersebut.
"Pemetaan yang punya anak berapa, gimana harapan mereka. Muhammadiyah sudah merencanakan nanti langkah ke depan gimana," katanya.
Sementara itu, Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Blora Syarifudin juga menyampaikan bela sungkawa. Selain itu pihaknya siap memberikan dukungan dan bantuan kepada keluarga korban.
Mulai dari biaya perawatan bagi yang masih dirawat. Kemudian biaya pendidikan bagi anak korban yang meninggal. Juga memfasilitasi untuk mencarikan pekerjaan bagi keluarga yang ditinggalkan.
"Insyaallah kaitan keluarga, bagi keluarga yang masih punya anak tanggungan sekolah, kami akan bantu melalui beasiswa pendidikan," tutur Syarifudin.
Selain itu pihaknya juga membantu bagi pihak keluarga yang butuh untuk disalurkan ke pekerjaan. Karena sejumlah korban meninggal adalah tulang punggung keluarga.
"Dari keluarga ada yang minta untuk dicarikan kerja. Kami akan bantu," katanya.
Direktur RS PKU Muhammadiyah Blora, Tegar Mohammad Wijaya mengatakan hingga saat ini korban meninggal 4 orang. Kemudian 9 lainnya masih menjalani perawatan.
"Yang dirawat di RS PKU Muhammadiyah Blora ada lima orang dan empat lainnya dirujuk ada yang di Blora dan di Solo," katanya.
Tegar menejelaskan empat korban lainnya dirawat di rumah sakit lain. Satu di RSUD dr Soetijono Blora. Dan tiga lainnya di rumah sakit di luar Blora yaitu di RS Solo. Mereka terpaksa dirawat di rumah sakit lain lantaran perlu perawatan lebih lanjut.
"Alasan dirujuk karena butuh perawatan lanjut. Ke rumah sakit yang levelnya lebih tinggi," tutur Tegar.
Menurutnya empat korban itu mengalami patah tulang parah, sehingga membutuhkan dokter spesialis ortopedi. "Perlu penanganan lengkap sebab di sini belum bisa," kata Tegar Mohammad Wijaya.
Diberitakan sebelumnya 13 pekerja yang sedang bekerja membangun rumah sakit tersebut menjadi korban lantaran lift yang dinaiki jatuh. Dari 13 orang, tiga di antaranya meninggal di lokasi. Kemudian bertambah satu korban meninggal. Sehingga korban meninggal kini jadi empat. Sementara 9 lainnya masih menjalani perawatan.
Hingga saat ini pengerjaan pembangunan RS PKU Muhammadiyah untuk sementara waktu dihentikan.
Belum diketahui kapan akan kembali dilakukan pengerjaan sebab pengurus Muhammadiyah Blora dan dari pihak RS PKU Muhammadiyah masih fokus untuk melakukan perawatan korban dan pendataan pada keluarga korban. (teg/imm)
Penulis: Priyo
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo