19 Oktober dalam Sejarah
Rabu, 19 Oktober 2016 06:00 WIBOleh Muliyanto
Oleh Muliyanto
Peristiwa
- 202 SM - Perang Punisia Kedua: Dalam Pertempuran Zama, legiun Republik Romawi yang dipimpin Scipio Africanus mengalahkan Hannibal Barca, pemimpin pasukan penyerang dari Kartago.
- 1958 - Penutupan Expo '58.
- 1974 - Niue memperoleh kemerdekaan dari Selandia Baru.
- 1987 - Tragedi Bintaro, dua kereta api lokal yang ditarik lokomotif diesel, di jalur Jakarta-Serpong saling bertabrakan. Menelan ± 156 korban jiwa dan ratusan luka-luka. Iwan Fals mengabadikan tragedi ini dalam lagunya yang berjudul 1910 dan Ebiet G. Ade mengabadikannya dalam lagu Masih Ada Waktu.
- 1995 - Pusat administrasi Malaysia yang baru, Putrajaya didirikan.
- 1999 - Timor Timur, bekas provinsi Indonesia ke-27 secara resmi lepas dari Indonesia setelah 24 tahun pemerintahan Indonesia.
- 2005 - Pengadilan Saddam Hussein dimulai.
Kelahiran
- 1899 - Miguel Angel Asturias, penulis Guatemala, pemenang Penghargaan Nobel (w. 1974)
- 1910 - Subrahmanyan Chandrasekhar, fisikawan kelahiran India, pemenang Penghargaan Nobel (w. 1995)
- 1946 - Philip Pullman, novelis kelahiran Britania Raya
- 1954 - Rudy Heryanto, Pemain bulu tangkis ganda putra indonesia
- 1962 - Evander Holyfield, petinju Amerika Serikat
Meninggal
- 1889 - Raja Luis I dari Portugal (l. 1838)
- 1936 - Lu Xun, penulis Tiongkok (l. 1881)
- 1937 - Ernest Rutherford, fisikawan Selandia Baru, pemenang Penghargaan Nobel dalam Kimia (l. 1871)
- 1983 - Maurice Bishop, Perdana Menteri Grenada (l. 1944)
- 2003 - Alija Izetbegovic, Presiden Bosnia-Herzegovina (l. 1925)
Hari raya dan peringatan
- 1982 - Tahun Baru Hijriyah 1403.
- Niue - Hari Konstitusi
Sumber: Wikipedia