Keripik Tempe Ngawi, Usaha yang Digeluti Turun Temurun
Rabu, 27 Desember 2017 23:00 WIBOleh Muhammad Roqib
Oleh Muhammad Roqib
Ngawi – Berkunjung ke Kota Ngawi rasanya belum lengkap apabila tidak singgah terlebih dahulu ke kampung perajin keripik tempe di Dusun Sadang, Desa Karangtengah, Kecamatan/Kabupaten Ngawi. Warga di kampung ini hampir semuanya menjadi perajin keripik tempe.
Memasuki kampung sentra perajin tempe ini terlihat di depan rumah kayu-kayu bakar teronggok. Di halaman rumah juga banyak tepung dan kedelai yang sedang dijemur. Di dalam rumah tampak warga sibuk menata dan mengemasi keripik tempe ke dalam besek dan kardus. Keripik – keripik tempe yang terkenal gurih dan renyah itu siap dipasarkan di berbagai daerah.
Di tiap rumah terpampang plang bertulisan perajin keripik tempe. Salah satu perajin keripik tempe yakni Nyonya Eni. Rumahnya berada di dekat jalan kampung. Di ruang tengah tampak beberapa remaja sedang sibuk mengemasi keripik tempe. Sedangkan di ruangan dapur tampak dua perempuan sibuk menggoreng keripik tempe di wajan besar. Keripik tempe itu digoreng dengan tungku kayu bakar yang menyala-nyala. Beberapa kali tampak perempuan itu memasukkan bahan keripik tempe lalu mengangkatnya. Keripik tempe yang sudah jadi terlihat kuning kecokelatan dan tampak renyah.
Menurut Nyonya Eni, usaha kerajinan keripik tempe ini sudah dilakoninya selama puluhan tahun. Hampir semua ibu rumah tangga di kampung ini menjadi perajin keripik tempe. Sehingga tidak ada warga atau pemuda desa yang berleha-leha. Mereka semua bergelut usaha keripik tempe.
Menurutnya, usaha keripik tempe ini mampu meningkatkan perekonomian warga kampung. Selain menjadi perajin keripik tempe, warga lainnya juga ada yang menjadi pemasok kedelai, pemasok tepung, dan juga pekerja.
“Usaha keripik tempe ini sudah turun temurun. Saya sendiri sudah generasi yang kedua meneruskan usaha orang tua saya,” ujarnya, Rabu (27/12/2017).
Keripik tempe dari Dusun Sadang ini, kata dia, memang berbeda dengan keripik tempe dari daerah lain. Ia dan warga lainnya mempunyai resep rahasia sehingga keripik tempe ini bisa gurih, renyah, dan tahan lama. Salah satu resepnya yakni menggoreng keripik tempe ini harus dengan kayu bakar di tungku perapian dengan panas yang maksimal. Selain itu juga bumbu dan bahan keripik tempe juga pilihan.
Keripik tempe ini, kata dia, dijual dengan berbagai variasi. Ada yang dijual dengan kemasan Rp2.000 per bungkus, kemasan Rp7.000 per bungkus, dan juga kemasan besek dengan harga Rp25.000.
Keripik tempe ini, lanjutnya, banyak dikirim ke luar daerah seperti Magetan, Surabaya, Madiun, Tuban, Malang, dan lainnya. Saat liburan seperti ini, kata dia, produksi dan penjualan keripik tempe juga meningkat dua kali lipat.
Sementara itu menurut Anik, warga Bojonegoro yang sedang liburan ke Ngawi, mengaku sengaja datang ke sentra perajin keripik tempe ini untuk membeli oleh-oleh.
“Rasanya memang belum lengkap kalau ke Ngawi belum beli keripik tempe ini,” ujarnya. (kik)