380 Ayam di Bojonegoro Terserang Flu Burung
Kamis, 01 Februari 2018 14:00 WIBOleh Muliyanto
Oleh Muliyanto
Bojonegoro - Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro mendata sebanyak 380 ayam terkena penyakit flu burung.
Dari jumlah itu, 300 ayam tersebar di dua kecamatan yakni Kanor dan Kedungadem. Jumlah tersebut masih bisa bertambah mengingat masih belum semua kecamatan didata. Virus mematikan bagi hewan unggas tersebut mulai menyerang sejak Desember 2017 lalu hingga kini.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro Sugiharti S. Rahaju mengungkapkan, penyebaran vius flu burung tersebut awalnya menyerang peternak unggas di Desa Simbatan Kecamatan Kanor pada bulan Desember.
Di Kecamatan Kanor, virus flu burung menyebar di empat peternak. Di antaranya ternak milik Mahfud, dari 400 ekor ayam petelur sebanyak 105 ekor mati. Kemudian ternak milik Fajar Mahmudi, dari jumlah 600 ekor ayam petelur mati 60 ekor. Lalu milik peternak Sulkan Imron, dari jumlah ternak 500 ekor 40 mati. Dan milik Sunarto 1.800 ekor mati 5 ekor.
Sedangkan di Kecamatan Kedungadem, virus flu burung menyerang unggas milik peternak Mul Sutiono. Dari 200 ekor ayam petelur miliknya sebanyak 170 ekor mati. Virus flu burung itu diketahui setelah oleh tim kesehatan hewan dilakukan pengecekan hasil uji rapid test dengan AIV arigen kit yang menunjukan positif.
Sugiharti menambahkan agar virus mematikan dan bisa menular kepada manusia itu tidak menyebar, maka setiap unggas yang mati harus dikubur.
Jika baru gejala maka harus segera diberi desinvektan, melarang lalu lintas unggas dan pedagang keliling masuk ke lokasi khusus, melakukan karantina terhadap sisa ayam petelur yang masih hidup dengan dikandangkan dan pengetatan biosecurity. (mol/mh)