Tahun 2018, Penderita HIV/AIDS di Bojonegoro Terus Alami Peningkatan
Selasa, 14 Agustus 2018 17:00 WIBOleh Muliyanto
Oleh Muliyanto
Bojonegoro - Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, hingga akhir Mei 2018, di kabupaten Bojonegoro terdapat 1.103 kasus penderita HIV-AIDS. Dari data tersebut, terdapat peningkatan jika dibanding tahun 2017, dimana jumlah penderita HIV-AIDS di Bojonegoro sejumlah 1.060, sedangkan kasus baru selama Januari hingga akhir Mei 2018, terdapat 43 kasus.
Hal tersebut disampaikan Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro dr Whenny Dyah Prajanti, Selasa (14/08/2018) sore, kepada beritabojonegoro.com.
"Hingga akhir Mei 2018, ini total kasus penderita HIV/AIDS di Kabupaten Bojonegoro mencapai 1.103 penderita.” jelas dr Whenny.
Menurutnya, angka tersebut belum total keseluruhan yang muncul, sebab diperkirakan masih banyak penderita yang belum muncul. Selain itu, untuk data bulan Juni dan Juli 2018, masih dalam proses validasi.
Dokter Whenny menjelaskan, bahwa meskipun jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Bojonegoro mencapai seribu lebih, namun menurutnya jumlah tersebut masih rendah dibandingkan daerah lainya.
"Dari jumlah total penderita HIV/AIDS di Bojonegoro tersebut, ada tiga balita yang mengindap penyakit tersebut,' ungkap Dr Whenny.
Masih menurut dr Whenny, Dinas Kesehatan Bojonegoro saat ini terus berupaya untuk melakukan sosialisasi kepada seluruh warga di kabupaten Bojonegoro untuk melakuakan pemeriksaan dan deteksi dini, karena deteksi dini diperlukan untuk mempertahankan sistem imun yang masih ada.
“Jika anda memiliki faktor risiko terkena infeksi HIV, periksakan diri anda untuk mendeteksi apakah anda terinfeksi HIV. Deteksi dini infeksi HIV memberikan peluang lebih baik untuk masa depan pasien.” pesannya.
Berikut ini data kasus penderita HIV/AIDS, dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, dari tahun ke tahun, dengan rincian sebagai berikut: Tahun 2002 sebanyak 2 kasus, meninggal 0 penderita; Tahun 2003 sebanyak 0 kasus, meninggal dunia 0 penderita; Tahun 2004 sebanyak 2 kasus, meninggal dunia 2 penderita; Tahun 2005 sebanyak 3 kasus, meninggal dunia 1 penderita; Tahun 2006 sebanyak 6 kasus, meninggal dunia 1 penderita; Tahun 2007 sebanyak 16 kasus, meninggal dunia 3 penderita; Tahun 2008 sebanyak 21 kasus, meninggal dunia 3 penderita; Tahun 2009 sebanyak 30 kasus, meninggal dunia 10 penderita; Tahun 2010 sebanyak 45 kasus, meninggal dunia 11 penderita; Tahun 2011 sebanyak 64 kasus, meninggal dunia 10 penderita; Tahun 2012 sebanyak 85 kasus, meninggal dunia 17 penderita; Tahun 2013 sebanyak 126 kasus, meninggal dunia 31 penderita; Tahun 2014 sebanyak 132 kasus, meninggal dunia 37 penderita; Tahun 2015 sebanyak 186 kasus, meninggal dunia 25 penderita; Tahun 2016 sebanyak 166 kasus, meninggal dunia 41 penderita; Tahun 2017 sebanyak 176 kasus, meninggal dunia 24 penderita dan hingga akhir Mei 2018, terdapat 43 kasus baru, meninggal dunia 2 penderita.(red/imm)
Foto: ilustrasi obat antivirus HIV (Foto: Thinkstock)