Warga Hibahkan Fosil Gading Gajah Purba ke Museum 13
Kamis, 22 Oktober 2015 08:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Kota – Jutaan tahun silam, Sungai Bengawan Solo yang membelah wilayah Bojonegoro diperkirakan menjadi tempat hidup berbagai hewan purbakala. Hewan purbakala ini minum dan mencari makan di sekitar sungai terpanjang di Pulau Jawa ini.
Tidak heran apabila beberapa kali warga menemukan sejumlah fosil hewan darat seperti kerbau, gajah, serta hewan laut di dasar sungai itu. Terakhir, Ali Fitron (58) warga pemilik perkebunan jambu merah di Desa Mayanggeneng, Kecamatan Kalitidu, menemukan fosil berupa gading gajah purba dari Sungai Bengawan Solo.
Gading gajah purba atau disebut Stegodon trigonocephalus itu mempunyai panjang 1,6 meter . Gading gajah purba itu lalu diserahkan ke Hary Nugroho pemilik Museum 13 Panjunan Kalitidu pada Selasa (20/10). Di Museum 13, terdapat beberapa koleksi fosil hewan purba yang sangat bernilai.
Menurut Hary nama Sendang Gandu yang berada di timurnya perkebunan jambu merah milik Ali juga berasal dari gandu (tulang lutut) gajah terbesar dengan diameter 40 sentimeter. "Namun mitos yang berkembang itu merupakan gandu dari Buto yang bertarung dengan Prabu Angling Darma. Padahal itu fosil gandu gajah yang besar," ujar Hary.
Hary menyebut juga pernah ditemukan tulang kaki kerbau, namun fosil tersebut sudah Dihibahkan ke Museum Rajekwesi tahun 1992.
Fosil hewan purba yang dikoleksi oleh Hary paling banyak adalah gajah. Ditemukan dua gandu gajah dua. Yang diserahkan diameter 40 sentimeter, tinggi sekitar 50 sentimeter. Gajahnya bisa diperkirakan 4 meter. Sekelas elevas yang ditemukan di Desa Medalem, Kradenan, Blora. Yang sekarang dibawa ke Museum Geologi Bandung.
Lokasi temuan berada pada lapisan endapan permukaan yang memiliki ketebalan puluhan meter yang diperkirakan berusia masa zaman Plistosen akhir hingga sekarang (300.000 – 10.000 tahun). Gading yang ditemukan oleh Ali ukurannya kecil karena sudah aus dan ditemukan pada lapisan tanah aluvium di daerah Wotanngare Kalitidu Bojonegoro. (ver/kik)