News Ticker
  • Tabrakan Motor dengan Truk Boks di Baureno, Bojonegoro, Seorang Pemotor Meninggal Dunia
  • Tabrak Tiang Lampu PJU, Pemotor di Gayam, Bojonegoro Meninggal Dunia
  • Lepas Mudik Gratis dari TMII, Bupati Blora Disambut Hangat Warga Perantau
  • Terjatuh dari Jembatan, Petani di Gondang, Bojonegoro Meninggal Dunia
  • Bupati Dorong Baznas Blora Berinovasi untuk Optimalkan Perolehan Zakat
  • Kirim Proposal ke Kemenpora, Bupati Blora Minta Bantuan Pembangunan Stadion
  • Ratusan Petugas Gabungan Siap Amankan Lebaran di Blora
  • Bupati Arief Rohman Usulkan Blora Jadi Kawasan Industri Jateng
  • Datangi Kementerian Perdagangan, Bupati Blora Dorong Percepatan Pembangunan Pasar Ngawen
  • Puluhan Orang Korban Arisan Bodong di Bojonegoro Laporkan Owner ke Polisi
  • Pemkab Blora dan Perhutani Sepakat Tandatagani Kerja Sama Penanggulangan Bencana
  • Tekan Inflasi Jelang Lebaran, PT Blora Patra Gas Gelar Pasar Sembako Murah
  • Ditinggal ke Sawah, Rumah Warga Gayam, Bojonegoro Hangus Terbakar, Kerugian Rp 250 Juta
  • Bupati Arief Berkomitmen Kawal Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Cepu, Blora
  • Seorang Laki-laki Warga Dander, Bojonegoro Ditemukan Meninggal di Pinggir Sungai
  • Lewat TMMD, Jalan Penghubung antar Desa di Wilayah Ngawen, Blora Rampung Dibangun
  • Investasi SDM Masa Depan, Program 'Sekolah Sisan Ngaji' di Blora Dilaunching
  • Ibu Korban Pengeroyokan di Bojonegoro: Penjara Satu Tahun Tak Sebanding dengan Nyawa Anaknya
  • 3 Terdakwa Anak Kasus Pengeroyokan di Dander, Bojonegoro Dituntut Satu Tahun Penjara
  • Temuan Mayat di Rumah Kosong Gegerkan Warga Blora
  • Atasi Kelangkaan Gas LPG di Blora, Pertamina Patra Niaga Tambah Pasokan
  • Usai Minum Minuman Keras, 3 Orang Warga Balen, Bojonegoro Meninggal
  • Anak-anak Desa Bangowan, Blora Isi Waktu Jelang Buka Puasa dengan Latihan Gamelan
Resensi Buku: 'Ngaji Filsafat' Menjadi Manusia Menjadi Hamba

Resensi Buku: 'Ngaji Filsafat' Menjadi Manusia Menjadi Hamba

Saya mengenal Fahruddin Faiz pertama kali melalui tayangan video di instargam dengan judul “NgajiFilsafat”. Tetapi, dalam video itu hanya muncul suara dan gambar tidak bergerak. Ia menyampaikan pesan sederhana tetapi mengena, filsafat yang biasanya membuat dahi berkerut, ia kemas dengan ringan dan santai. Dan pengikutnya banyak di instagram itu.
 
Karena penasaran, saya coba cari nama Fahruddin Faiz ini. Akhirnya, saya ketemu juga buku yang ia tulis dengan judul “Menjadi Manusia Menjadi Hamba”. Dengan kutipan di buku itu “Tidaklah menyembah Tuhan dengan sempurna ia yang masih mengagungkan pikiran, kekayaan, jabatan, dan keduniannya”.
 
 
Setelah saya lihat di biografinya, baru saya tahu, Fahruddin Faiz adalah seorang dosen filsafat di Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Ia aktif menyampaikan Ngaji Filsafat itu setiap Rabu malam Kamis di Masjid Jendral Sudirman Yogyakarta. Dan dari materi ngaji filsafat itulah banyak diunggah di berbagai media sosial dan diikuti ribuan pengikutnya.
 
Boleh dibilang, gaya Fahruddin Faiz dalam menyampaikan ilmu tentang filsafat berbeda dengan “filsuf” lainnya. Ia seperti mengobrol, bercerita, dan disampaikan dengan sederhana, ringan, dan mudah dimengerti. Sehingga kalau biasanya mendengar “filsafat” saja orang sudah menggelengkan kepala atau mengerutkan dahi, tetapi berbeda dengan "ngaji filsafat" ala Fahruddin Faiz ini.
 
 

Ilustrasi: Cover buku Menjadi Manusia Menjadi Hamba, karya Fahruddin Faiz. (Istimewa)

 
Dalam bukunya "Menjadi Manusia Menjadi Hamba" ini, ia membagi menjadi tiga bagian, yakni tentang manusia, waktu, dan pengambaan. Ia bukan hanya menyampaikan pandangan atau pemikiran dari filsuf atau sufi dari kalangan muslim, tetapi juga banyak pandangan dari filsuf barat. Dan ada banyak cerita kehidupan filsuf yang selama ini tidak kita ketahui, ia ceritakan. Dan itu cukup menarik.
 
Menurut Fahruddin Faiz, dari segi filsafat, manusia dilihat dari tiga hal, yakni manusia adalah tujuan akhir penciptaan, manusia adalah mikrokosmos, dan manusia adalah cermin Tuhan. Yang terakhir ini banyak dikupas dalam tradisi tasawuf. Sedangkan, dua sebelumnya diulas oleh para filsuf peripatetik.
 
Manusia adalah tujuan akhir penciptaan. Allah menciptakan bumi ini dalam kondisi siap untuk ditempati manusia. Manusia baru didatangkan ke bumi setelah bumi ini siap memfasilitasinya. Allah menciptakan bumi dengan segala isinya, alam semesta dengan segala isinya, mengaturnya agar layak untuk kehidupan manusia. Oleh karena itu, manusia disebut tujuan akhir penciptaan. Kita ini masterpiece-nya Allah, ciptaan terbaik Allah. Kita dibanggakan di depan malaikat.
 
 
Banyak filsuf muslim menyebut manusia adalah mikrokosmos. Dalam bahasa Jawa disebut “jagat cilik”. Kita adalah alam semesta dalam bentuk mini. Ini karena semua unsur alam ada dalam diri manusia. Api, tanah, air, dan udara semuanya ada dalam diri manusia. Unsur dalam fisik manusia mengandung mineral. Dalam diri manusia ada unsur tumbuhan, unsur hewan, juga unsur malaikat-unsur ilahiah. Dari sisi kosmos, manusia memiliki semuanya.
 
Manusia sebenarnya adalah makhluk spiritual, makhluk ilahi, yang diturunkan ke bumi. Manusia bukan makhluk jasadiyah yang naik level jadi spiritual. Hakikat manusia adalah spiritual, hanya saja dibungkus oleh jasad. Itulah maksudnya manusia adalah cermin Tuhan di muka bumi. Kita adalah wakil Allah, khalifah Allah di muka bumi. Maka sudah seharusnya kita memosisikan diri sebagai cermin Allah di muka bumi.
 
Itulah manusia; tujuan akhir penciptaan, mikrokosmos, dan cerminan Tuhan di muka bumi. Kita ini “Abdullah, khalifatullah”. Kitalah yang mendapatkan amanah di antara sekian makhluk. Kita ini partner Allah. “Jadi manusia itu takdir, tapi menjaga kemanusiaan kita adalah pilihan”.
 
Fahruddin Faiz juga mengulas soal pentingnya humor atau guyon sebagai bagian dari eksistensial manusia. Fitrah manusia adalah memiliki selera humor. Manusia adalah satu-satunya makhluk Allah yang bisa guyon, bisa tertawa. Banyak cerita yang mengungkapkan bahwa Nabi Muhammad SAW juga  dan suka tersenyum dan sesekali senang guyon.
 
Humor itu memiliki tiga komponen, yaitu wit (kecerdasan), mirth (keriangan), dan laughter (gelak tawa). Dalam humor ada kejenakaan, keriangan, kegembiraan, dan gelak tawanya. Wit dalam humor bukan sekadar mengeluarkan gagasan secara cerdas, tapi juga mesti lucu. Pelawak itu butuh akal. Kalau orang kebanyakan biasanya hanya bicara apa adanya, para pelawak harus membelokkan itu supaya lucu. Itulah yang dinamakan mirth. Jika sudah lucu, maka akan melahirkan komponen laughter, gelak tawa.
 
Fahruddin Faiz juga mengulas soal pernikahan.  Dalam Islam, tidak dikenal istilah menjalani hidup seperti rahib, tidak menikah. Nabi Muhammad SAW memberikan teladan pentingnya pernikahan dan membangun rumah tangga yang baik.
 
 
Socrates, filsuf Yunani kuno, pernah mengungkapkan kepada anak anak muda yang menjadi muridnya, “Menikah atau tidak, engkau akan menyesal”. Setelah Anda menikah mungkin ada banyak hal yang hilang, yang Anda sesali. Beberapa hal yang Anda senangi, tidak bisa lagi Anda lakukan setelah menikah. Sehingga membuat Anda menyesal telah menikah. Namun, jika tidak menikah, Anda juga akan menyesal. Karena Anda tidak punya kesempatan merasakan momen-momen bahagia dalam pernikahan.
 
Selanjutnya, Socrates berkata “Apa pun yang terjadi, menikahlah. Kalau anda dapat istri yang baik Anda akan bahagia. Kalau Anda dapat istri yang tidak baik, Anda akan menjadi filsuf”. Sebenarnya, Socrates sedang mengomentari hidupnya sendiri. Dia punya istri bernama Xanthippe-seorang perempuan yang cerewet sekali. Setiap hari istrinya mengomelinya.
 
Mungkin karena Socrates tidak terlalu perhatian pada istrinya, karena lebih suka nongkrong bersama teman-temannya di luar untuk berdiskusi. Pernah diceritakan, ketika Socrates sedang diskusi dengan temannya di depan rumah, Xanthippe menyiramnya dengan air panas, saking jengkelnya pada Socrates.
 
 
Pada bagian lainnya, Fahruddin Faiz mengulas tentang doa, main-main dalam hidup, tentang waktu, misteri waktu, ateisme praktis, juga tentang ibadah lahir dan batin, dan terakhir Diogenes si Anjing.
 
Silakan dinikmati membaca "ngaji filsafat" ala Fahruddin Faiz yang asyik. (*/kik)
 
 
Identitas buku:
Judul: Menjadi Manusia Menjadi Hamba
Penulis: Fahruddin Faiz
Penerbit: NOURA BOOKS
ISBN: 978-623-242-154-7
Deskripsi Fisik (Tebal): 312 halaman
 
 
Penulis Resensi: Muhammad Roqib (Penulis adalah Pegiat Kampung Ilmu Bojonegoro).
Editor: Muhammad Roqib
Publisher: Imam Nurcahyo
 
Ucapan SELAMAT IDULFITRI 2024 - Pemkab Blora
Berita Terkait

Videotorial

Masyarakat di Bojonegoro Rasakan Manfaat Pemasangan Lampu PJU

Masyarakat di Bojonegoro Rasakan Manfaat Pemasangan Lampu PJU

Pemerintah kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Cipta Karya (PKPCK) secara bertahap menambah jumlah lampu penerangan jalan ...

Berita Video

Seorang Kakek Didakwa Curi Ayam, Ini Penjelasan Kepala Kejaksaan Bojonegoro

Seorang Kakek Didakwa Curi Ayam, Ini Penjelasan Kepala Kejaksaan Bojonegoro

Bojonegoro - Usai persidangan dengan terdakwa Suyatno (58), seorang kakek asal Dusun Krajan, Desa Pandantoyo, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa ...

Teras

Memasukkan Pendidikan Mitigasi Bencana dalam Kurikulum Sekolah di Bojonegoro

Menyoroti Konsep Penanggulangan Bencana di Bojonegoro

Memasukkan Pendidikan Mitigasi Bencana dalam Kurikulum Sekolah di Bojonegoro

"Berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007, tentang Penanggulangan Bencana, Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjadi penanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. ...

Opini

Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa

Opini

Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa

Perangkat Desa, adalah unsur penyelenggara pemerintahan desa yang bertugas membantu kepala desa atau yang disebut dengan nama lain dalam melaksanakan ...

Quote

Semen Gresik Diving Club Borong Medali di Turnamen Bupati Tuban Cup

Semen Gresik Diving Club Borong Medali di Turnamen Bupati Tuban Cup

Tuban, 21 November 2023 - Semen Gresik Diving Club (SGDC) kembali menorehkan prestasi pada event Bupati Tuban Cup 2023. Club ...

Berita Foto

Warga Bojonegoro yang Dilaporkan Tenggelam di Bengawan Solo Ditemukan Meninggal

Berita Video

Warga Bojonegoro yang Dilaporkan Tenggelam di Bengawan Solo Ditemukan Meninggal

Seorang warga Dusun Gowok, Desa Lebaksari, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro bernama Solikin (55), pada Rabu petang (03/01/2024) dilaporkan tenggelam di ...

Religi

Pakaian Ihram saat Haji dan Umrah, antara Syariat dan Hakikat

Pakaian Ihram saat Haji dan Umrah, antara Syariat dan Hakikat

Judul itu menjadi tema pembekalan sekaligus pengajian Rabu pagi (24/01/2024) di Masjid Nabawi al Munawaroh, Madinah, kepada jemaah umrah dari ...

Hiburan

Dirut Bulog Pastikan Harga Beras Segera Turun

Dirut Bulog Pastikan Harga Beras Segera Turun

Blora - Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memastikan harga beras yang mahal di pasaran saat ini, akan segera ...

1713581628.9686 at start, 1713581629.1235 at end, 0.15489315986633 sec elapsed