Pemkab Bojonegoro Gelar Medhayoh ke-5 di Kecamatan Sekar, Bahas Kesehatan dan Wisata
Rabu, 13 Agustus 2025 19:00 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menggelar Program Medhayoh (Medhar Perkoro Supoyo Jadi Nayoh) edisi ke-5 di Desa Bareng, Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro, Rabu (13/08/2025). Medhayoh edisi ke-5 ini berfokus pada isu kesehatan dan pengembangan wilayah. Kegiatan ini diisi dengan dialog interaktif antara pemerintah daerah dan masyarakat, membahas berbagai permasalahan dan potensi yang ada di wilayah tersebut.
Kegiatan Medhayoh dirangkai dengan beberapa acara pendukung sebelum acara inti, yaitu seperti peninjauan Program Gayatri di Desa Klino, penanaman pohon bersama dilanjutkan diskusi dengan mahasiswa KKN Unigoro tentang pengembangan Agrowisata Desa Klino, serta kunjungan ke perkebunan bawang merah di Desa Bareng.
Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, mengunjungi kebun bawang merah milik warga di Desa Bareng, Kecamatan Sekar, Rabu (13/08/2025). (Aset: Istimewa)
Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, mengungkapkan rencana pemerintah dalam mengembangkan wilayah Kecamatan Sekar, utamanya sektor wisata. Saat ini, kata Bupati Wahono, Pemkab sedang mengkaji pembentukan kota kecamatan di wilayah Sekar, mengingat potensi wisata dan pertanian yang besar di kawasan ini. "Harapannya, Sekar dapat berkembang menjadi kota wisata atau kawasan perkebunan yang menarik banyak pengunjung," ujarnya.
Menurut Bupati Wahono, kawasan Sekar memiliki udara sejuk, lahan subur, dan lokasi yang dekat dengan akses jalan tol, sehingga sangat berpotensi untuk dikembangkan.
Dalam bidang kesehatan, Pemkab Bojonegoro memprioritaskan penanganan stunting melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan pencegahan stunting sejak dini. Pencegahan stunting dimulai dari hulu, yaitu dari remaja putri, dengan pemberian tablet tambah darah untuk kesiapan kesehatan reproduksinya. Program ini berlanjut pada ibu hamil yang dianjurkan untuk rutin memeriksa kehamilan minimal enam kali.
Kepala Dinas Kesehatan Bojonegoro dr. Ani Pujiningrum menjelaskan bahwa program prioritas utama di Bojonegoro adalah membentuk SDM yang berkualitas. Selain stunting, Tuntas TBC juga menjadi program prioritas. Penularannya yang sangat mudah dan dampaknya yang mengganggu produktivitas menjadi alasan utama program ini digalakkan. Melalui deteksi dini dan terapi yang tepat, diharapkan penyebaran TBC dapat dicegah.
"Selain itu, program Cek Kesehatan Gratis (CKG) juga menjadi fokus pemerintah untuk deteksi dini penyakit. Program ini menargetkan 28.000 orang di Kecamatan Sekar, namun baru tercapai 16,91% atau sekitar 4.700 orang. Masyarakat diimbau untuk memanfaatkan layanan ini dengan datang ke puskesmas dan membawa KTP," kata dr. Anik.
Dialog interaktif menjadi inti dari program Medhayoh, di mana masyarakat dapat menyampaikan aspirasi dan permasalahan langsung kepada pemerintah kabupaten. Beberapa aspirasi dan isu yang disampaikan oleh warga adalah penanganan reboisasi atau penghijauan lingkungan sebagai pencegahan longsor, kebutuhan pupuk subsidi yang masih kurang, pengelolaan dan pengembangan wisata yang lebih baik, hingga masalah irigasi pertanian dan rendahnya harga jual panen singkong. (red/toh)