Pemkab Bojonegoro Gelar Pelatihan Berbasis Peluang Kerja dan Wirausaha Baru Tahap II Tahun 2025
Rabu, 22 Oktober 2025 07:30 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro – Sorak semangat dan tepuk tangan peserta menggema di Pendopo Malowopati pada kemarin Selasa (21/10/2025). Ratusan warga Bojonegoro dari berbagai kalangan tampak antusias mengikuti pembukaan Pelatihan Berbasis Peluang Kerja (Pelat Baja) dan Wirausaha Baru Tahap II Tahun 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan serta membuka jalan menuju kemandirian ekonomi masyarakat.
Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, dalam sambutannya menekankan pentingnya semangat membaca peluang dan membangun kedisiplinan dalam berwirausaha. Menurutnya, menjadi seorang pengusaha tidak cukup hanya dengan ide, tetapi juga membutuhkan tekad, ketekunan, serta kepekaan terhadap kebutuhan pasar.
“Seorang pelaku usaha harus tekun dan pandai membaca kebutuhan pasar. Apa yang dibutuhkan masyarakat, itu yang harus kita siapkan — bukan sebaliknya,”* ujar Bupati.
Bupati juga menaruh perhatian besar terhadap penyandang disabilitas, yang turut dilibatkan dalam program pelatihan ini. Ia menegaskan bahwa setiap individu memiliki potensi unik yang perlu difasilitasi agar sesuai dengan kebutuhan di dunia kerja.
“Pemerintah hadir untuk semua golongan, termasuk teman-teman disabilitas. Mereka harus difasilitasi sesuai kemampuannya dan diberikan ruang untuk berkembang agar bisa berdaya secara ekonomi,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa di era digital saat ini, kemampuan membaca peluang dan menyesuaikan keterampilan menjadi kunci penting dalam menghadapi tantangan masa depan.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Bojonegoro, Amir Syahid, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan peserta secara praktis dan relevan dengan kebutuhan pasar kerja.
“Dari pelatihan sebelumnya, lebih dari 50 persen peserta telah terserap di pasar kerja. Ini membuktikan bahwa keterampilan yang disiapkan memang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri,” ungkap Amir.
Lebih lanjut, Amir menyampaikan bahwa pelatihan tahap kedua ini diikuti oleh 310 peserta dari berbagai bidang keterampilan, antara lain: operator crane, rigger, excavator, forklift, las 3G, cleaning service, security Gada Pratama, pekerja di bidang keselamatan dan kesehatan kerja (K3), serta pelatihan khusus bagi penyandang disabilitas dan purna Pekerja Migran Indonesia (PMI).
“Selain meningkatkan kompetensi, kegiatan ini juga membuka akses pelatihan bagi penyandang disabilitas dan purna PMI agar mereka bisa melatih diri, mengembangkan kemampuan, dan menjadi pribadi yang mandiri,” jelasnya.
Dengan semangat kolaborasi dan tekad untuk maju, pelatihan ini diharapkan menjadi titik awal lahirnya generasi pekerja dan wirausaha Bojonegoro yang mandiri, kreatif, dan siap bersaing — menuju Bojonegoro yang bahagia, makmur, dan membanggakan.(red/toh)
Reporter: Tim Redaksi
Editor: Mohamad Tohir
Publisher: Mohamad Tohir