Minat Tumbler Kopi Tuku Meningkat Tajam Pasca Viral
Senin, 01 Desember 2025 10:00 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro - Minat terhadap produk tumbler Tuku meningkat tajam dalam beberapa hari terakhir. Kenaikan ini dipicu oleh viralnya insiden hilangnya tumbler milik penumpang KRL, yang kemudian memunculkan beragam reaksi dari netizen. Fenomena tersebut menunjukkan bagaimana isu yang berawal dari kasus kecil dapat berdampak langsung pada perilaku konsumen.
Setelah insiden tersebut ramai dibahas di media sosial, pencarian “tumbler Tuku” di platform e-commerce mengalami lonjakan signifikan. Banyak warganet yang penasaran, bahkan sebagian tertarik membeli produk serupa.
Toko Kopi Tuku didirikan pada 2015 oleh Andanu Prasetyo di Cipete, Jakarta Selatan. Usaha ini awalnya mengusung konsep gerai kopi kecil yang menjual racikan kopi lokal berkualitas dengan harga terjangkau. Seiring berkembangnya bisnis, Tuku meluncurkan berbagai produk merchandise seperti kaus, tote bag, hingga tumbler.
Identitas visualnya yang minimalis dan konsisten membuat merchandise Tuku cepat dikenali dan memiliki nilai simbolik bagi konsumen setianya.
Insiden hilangnya tumbler di gerbong KRL Tanah Abang–Rangkasbitung memicu perbincangan di berbagai platform digital. Setelah itu, banyak netizen yang penasaran dengan produk tersebut dan langsung mencari harga serta ketersediaannya di marketplace.
Berikut daftar harga tumbler TUKU yang saat ini beredar:
- Stainless Handle 650 ml – Rp250.000
- Tuku9 Series – Rp199.000
- Tuku × Chalo Lab – Bobo Square 780 ml – Rp450.000
- Tuku × Chako Lab – Linlin Kettle Tritan 1.150 ml – Rp350.000
- Model Bidon – Rp278.000
Peristiwa hilangnya tumbler Tuku di KRL tidak hanya memicu polemik, tetapi juga meningkatkan eksposur terhadap brand dan merchandise-nya. Dengan harga antara Rp199.000 hingga Rp450.000, tumbler Tuku kini diposisikan sebagai produk gaya hidup yang mencerminkan identitas pengguna.(red/toh)































.md.jpg)






